Kawaii Beauty Japan

Featured

Mencerdaskan Bangsa dengan Berbagai Kegiatan Positif di Hari Buku Nasional!

Tahukah kamu bahwa setiap tanggal 17 Mei dieperingati sebagai Hari Buku Nasional? Yuk kita rayakan dengan berbagai kegiatan positif!

Me Siang

Hari Buku Nasional jatuh bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional pada 17 Mei 1980. Walaupun Hari Buku Nasional belum dirayakan semeriah hari-hari besar lainnya, namun tidak ada salahnya sebagai generasi muda yang “melek pengetahuan” harus mengembangkan budaya cinta membaca. Yuk! lakukan kegiatan-kegiatan positif di Hari Buku Nasional, seperti beberapa kegiatan berikut ini.

1. Hadiahkan Buku untuk Orang-orang Teristimewa

Gift

Teknologi semakin maju orang-orang tidak perlu membeli buku lagi dan bisa mengunduh (download) di laptop atau notebook. Tapi, tidak ada salahnya kita menghadiahi buku kepada orang terdekat. Mengutip dari Bapak Arselan Harahap yang pernah menjabat Ketua Umum IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menginginkan merayakan Hari Buku Nasional seperti Hari Valentine. Dimana, pada setiap Valentine’s Day, orang memberikan coklat atau bunga pada orang yang disayanginya. Beliau juga ingin orang-orang dapat memberikan buku kepada orang-orang yang terkasih sebagai tanda kasih kayang mereka. 

2. Membudayakan untuk Mencintai Buku

Mencintai buku? Mengapa? Buku adalah sumber informasi, pengetahuan, dan mengasah imajinasi si pembaca. Karena harga sebuah buku yang masih terbilang mahal yang disebabkan pajak, minat membeli buku pun berkurang. Perpustakaan di Indonesia pun sangat minim apabila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Sehingga masih banyak orang yang kurang antusias pada budaya membaca. 

Budaya Membaca

Di Jepang, buku dan membaca dijadikan sebagai suatu kebutuhan. Di waktu luang, santai, bahkan di kereta mereka akan menyempatkan diri untuk membaca. Saya pun melihat para orang tua di Jepang masih menyukai membaca di dalam kereta. Perlu diketahui bahwa buku itu abadi, walau mungkin penulisnya sudah tiada, tapi hasil pemikiran dan pengetahuannya tetap abadi. Kita bisa membaca dan memahaminya perlahan-lahan. Bahkan, kebiasaan membaca bisa mencegah pikun bagi orang yang sudah tua.

BACA JUGA: Super Sento: Kebudayaan Mandi Modern Orang Jepang

3. Mengadakan Perpustakaan Keliling

Perpustakaan Keliling

Mengapa kita tidak berbagi dengan membuat acara sosial “perpustakaan keliling” untuk anak-anak kurang mampu atau yang memiliki kebutuhan khusus. Sumber buku tidak harus semuanya membeli buku baru atau dari kita sendiri, kita dapat mengumpulkan dari donatur yang ingin ikut berpartisipasi mencerdaskan anak bangsa. Dengan mencari informasi lokasi yang akan didatangi kita dapat menggelar sebuah fasilitas perpustakaan bagi mereka, mungkin kita juga bisa menjadi relawan yang membantu membacakan sebuah buku cerita untuk mereka atau mengajari cara membaca. Jadi, tidak ada lagi alasan bangsa Indonesia tidak kaya pengetahuan kan?

BACA JUGA: 5 Buku Terbaik yang Sudah Dibuat Filmnya

Share this article

Artikel Terkait