Kawaii Beauty Japan

Featured

R.A. Kartini, Sosok Wanita yang Menolak Poligami

Selamat hari Kartini! Yuk, ketahui fakta lebih dalam mengenai R.A. Kartini berikut ini!

Leonita Nerisa

Seperti yang telah kita ketahui, setiap tanggal 21 April kita akan merayakan Hari kartini. Yuk, kita ketahui lebih dalam siapa R.A. Kartini itu.

Siapa itu Kartini?

Raden Ajeng Kartini adalah seorang anak Bupati yang pada masa itu juga dianggap sebagai bangsawan di Jawa. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Pada zaman itu, hanya anak laki-laki yang boleh mendapatkan pendidikan dan untuk anak perempuan bangsawan diperbolehkan mendapatkan pendidikan hingga jenjang tertentu, karena itu Kartini dapat menempuh pendidikan karena merupakan anak bangsawan. Kartini bersekolah di Europese Lagere School sampai umur 12 tahun. Oleh karena itu, Kartini dapat berbicara Bahasa Belanda dengan fasih.

Menolak Poligami

Semasa hidupnya, Kartini sangat menentang adanya poligami dan beberapa adat yang dianggapnya menyiksa dan ketidaksetaraan. Kartini melarang adik-adiknya untuk berjalan jongkok, menyembah dan membebaskan adik-adiknya memanggilnya dengan sebutan nama saja. Sayangnya, Kartini harus menguburkan separuh cita-citanya untuk tidak dipoligami ketika berusia 24 tahun. Pada masa itu, usia 24 tahun untuk seorang anak perempuan sudah dianggap sebagai perawan tua. Sampai akhirnya keluarga Kartini mendapat lamaran dari Bupati Rembang Adipati Djojoadiningrat yang saat itu sudah memiliki 3 istri. Karena kecintaannya pada sayang ayah, akhirnya Kartini rela menjadi istri ke-4 Bupati Rembang dengan beberapa syarat yaitu ia tidak menginginkan adanya prosesi adat berjalan jongkok, berlutut dan menyembah kaki suami dan Kartini ingin dibukakan sebuah sekolah dan dapat mengajar di Rembang dan berbicara dalam bahasa Jawa biasa sebagai bentuk kesetaraan suami dan istri.

Sayangnya, Kartini hanya dapat hidup selama 25 tahun umurnya setelah melahirkan anak pertama dan satu-satunya pada tanggal 13 September 1904 dan meninggal pada tanggal 17 September 1904 yang diduga karena preeklampsia. Namun, semangat Kartini untuk menyetarakan laki-laki dan perempuan ternyata membuahkan hasil yang pada akhirnya dapat kita rasakan sekarang ini.

Selamat Hari Kartini, ladies! 

Tagged in:
Leonita Nerisa
Blogger from Indonesia. She mostly writes about fashion & beauty. Currently studying at private university in Jakarta and being a part time blogger to brighten up her day!
Share this article

Artikel Terkait