Kawaii Beauty Japan

Sebagian dari kamu mungkin pernah mengalami saat sudah berada dalam kondisi tidur nyaman dengan selimut hangat, kemudian bermimpi terjatuh, terpeleset, atau berada pada kondisi yang menegangkan dan tiba-tiba tubuh bergerak dengan refleks, seolah-olah benar-benar mengalami apa yang sedang dimimpikan. Kondisi ini sangat normal dan dalam dunia medis ini disebut dengan hypnic jerk yang sifatnya untuk melindungi diri. Umumnya ini terjadi ketika kondisi tubuh sangat lelah atau tubuh tidak melalui tahapan tidur yang sewajarnya.

Bagaimana Tahapan Tidur yang Benar?

Normalnya, tahapan tidur seseorang dibagi menjadi dua, yaitu:

•Tahap pertama adalah non-REM (Rapid Eye Movement) merupakan tahapan dimana tubuh benar-benar ingin tidur.

•Tahap kedua adalah tahap REM yaitu tahapan ketika benar-benar sudah mengalami tidur nyenyak dan bermimpi.

Seseorang yang mengalami hypnic jerk kemungkinan tidak mengalami tahap non-REM yang dapat mengakibatkan tubuh mengalami penurunan fungsi secara tiba-tiba, ini umumnya terjadi pada saat tubuh dalam kondisi sangat lelah. Hypnic jerk terjadi ketika tubuh berada dalam keadaan transisi antara bangun dan tidur.

Biasanya kejadian di alam mimpi mustahil untuk terjadi di dunia nyata. Namun, untuk beberapa kasus menunjukkan bahwa seseorang bisa mengalami lucid dream, yaitu ketika seseorang menyadari bahwa ia sedang berada di alam mimpi dan kemudian berkemampuan untuk merubah kondisi yang terjadi di alam mimpi tersebut. Untuk mencegah hypnic jerk, buatlah suasana kamar tidur senyaman mungkin, jaga kondisi tubuh agar tidak mengalami kelelahan yang berlebihan, kemudian hindari mengkonsumsi minuman berkafein dan beralkohol.

Ladies, ternyata bukan hypnic jerk saja lho yang bisa membuat tubuh bergerak saat tidur. Seseorang yang memiliki Alien Hand Syndrome, juga bisa mengalami tubuh bergerak sendiri saat tidur. Alien Hand Syndrome (AHS) merupakan kelainan neurologis yang menyebabkan seseorang kehilangan kontrol terhadap anggota tubuhnya ketika tidur, bagian tubuh seperti tangan, kaki, atau bahkan seluruh tubuh bisa terkena sindrom ini.

Sindrom ini sangat rentan dialami oleh orang-orang yang berusia di atas 30 tahun dan pada mereka yang pernah mengalami operasi yang berkaitan dengan otak dan juga gelombangnya. Umumnya, sindrom ini terjadi akibat adanya cacat otak, oleh karena itu hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyembuhan sindrom tersebut. Namun, hal tersebut biasa dilakukan dengan jalan lain melalui terapi secara berkala. Nah, itu dia alasan tubuh kita bergerak secara refleks. Semoga bermanfaat ya, ladies!