Kawaii Beauty Japan

Health

Langsung Tidur Setelah Sahur Bisa Membuatmu Sakit? Cari Tahu Alasannya!

Kenapa ya langsung tidur setelah sahur bisa membuatmu sakit? Alasan ilmiah ini adalah jawabannya !

Melisa

Rasa kantuk saat sedang tidur lelap harus kamu sisihkan sejenak saat menjalani ibadah sahur ya, ladies. Berkah di bulan Ramadan yang suci ini tentu membuatmu lebih rajin menjalankan ibadah puasa. Semangat beribadah sahur bukan sekadar menyantap makanan yang lezat saja lho. Disamping menunaikan makan sahur selama bulan Ramadan, kamu juga harus tetap memperhatikan kondisi kesehatanmu.

Usai menjalankan ibadah sahur dan shalat tubuh, kebanyakan orang akan memilih untuk kembali tidur untuk memulihkan energi di esok hari. Hal ini memang wajar karena kamu tentu memiliki aktivitas pekerjaan atau studi yang padat mulai dari pagi hari

Tapi tahukah kamu kalau ternyata langsung tidur setelah sahur malah bisa membuatmu jadi sakit?

Alasan Ilmiah Tentang Aktivitas Tidur Usai Sahur

Menurut Rita Ramyulis SCN, M.Kes. selaku praktisi gizi klinik dan olahraga, makanan yang baru saja dikonsumsi harus dicerna lebih dahulu supaya proses penyerapan nutrisi dan metabolisme tubuh tetap seimbang. Memilih untuk langsung tidur setelah sahur justru akan membuat makanan yang baru kamu konsumsi jadi tidak bisa dicerna secara maksimal.

Ketika tidur, asupan oksigen akan bergerak ke lambung dan berisiko menimbulkan rasa kembung. Akibatnya, lambung tidak bisa mencerna makanan secara maksimal ketika kamu tidur. Kondisi ini juga membuat suplai oksigen ke otak menjadi berkurang dan menyebabkan rasa pusing saat bangun tidur.

Langsung tidur setelah sahur bukan hanya membuat kamu bisa mengalami kembung saja, ladies. Posisi tidur telentang yang rasanya sangat nyaman saat perut kenyang juga bisa memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan. Akibatnya, kamu bisa mengalami rasa panas seperti terbakar di bagian dada.

Rasa panas di bagian dada tersebut dikenal dengan istilah refluks. Bagi orang-orang dengan kelainan katup antar lambung dan kerongkongan (disebut Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD), tidur setelah sahur akan meningkatkan peluang terjadinya refluks. Jika kamu tidak memiliki kondisi GERD, bukan berarti kamu bebas untuk tidur setelah sahur, ya. Sebab sistem organ pencernaanmu yang sehat juga butuh waktu untuk mencerna makanan secara maksimal.

Bagaimana dengan Posisi Tidur Sambil Duduk?

Kondisi tidur sambil duduk mungkin dapat meminimalkan risiko terjadinya refluks, namun hal ini juga sebaiknya kamu hindari. Apapun posisi tidurnya, seluruh organ-organ tubuhmu akan beristirahat selama kamu tidur. Sehingga organ pencernaan yang beristirahat tetap menghambat proses pencernaan makanan dalam tubuhmu.

BACA JUGA: 4 Penyebab Tidur Mendengkur Pada Perempuan

Waktu yang Tepat untuk Tidur Setelah Sahur

Setiap jenis makanan yang kamu santap membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk dicerna secara maksimal oleh tubuh. Makanan yang mengandung karbohidrat butuh waktu 2 jam untuk dicerna, sedangkan protein justru butuh waktu selama 3 jam dan lemak butuh waktu 4 jam.

Secara ideal, kamu bisa melanjutkan tidurmu kembali sekurang-kurangnya 2 jam setelah makan sahur. Jeda waktu selama 2 jam tersebut akan membuat jumlah makanan di lambungmu sudah berkurang. Disamping itu, alangkah baiknya kalau kamu mengurangi konsumsi makanan berlemak saat sahur supaya organ pencernaanmu tak perlu bekerja ekstra keras.

BACA JUGA: Tetap Fit di Bulan Puasa dengan Melakukan Olahraga Ini!​

Manfaatkan saja waktu luangmu setelah sahur untuk melakukan aktivitas bermanfaat seperti beribadah, membaca buku atau menyelesaikan pekerjaan. Sehingga aktivitasmu berjalan lancar, tubuhmu juga tetap sehat dan berenergi selama berpuasa. Selamat menunaikan ibadah puasa, ladies !

Melisa
day-dreamer, night-thinker, black enthusiast :)
Share this article

Artikel Terkait

Hindari 5 Makanan Ini Saat Flu

Flu adalah salah satu penyakit musiman yang cukup mengganggu. Agar penyakit flu dapat segera reda, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena memberikan efek yang buruk bagi penderita.

Santi Berlinawati