Trik agar Foto Instagram Kamu Selalu Cantik dan Menarik
Ingin memiliki banyak likes di foto kamu? Yuk, simak triknya
Konnichiwa, teman-teman KBJ! Aku Sheema Sherry, dari sheemasherry.com. Dalam kesempatan kali ini, aku mau berbagi tips tentang mempercantik Instagram. Mmm… sebenarnya, ini bukan tips juga sih, tapi anggaplah aku berbagi tentang apa yang biasanya kulakukan untuk membuat Instagram-ku tampak lebih cantik di mataku sendiri. Hehe.
Mungkin buat beberapa orang, ini ribet ya, ada yang bilang "Instagram mah upload-upload saja kali, asal-asal saja" . Iya. Nggak apa-apa kalau mikirnya begitu, hehe. Tapi buat aku pribadi, selain karena aku suka bermain dengan aesthetic, Instagram-ku juga jadi tempat komunikasi dengan pembaca blog-ku dan juga brand-brand yang bekerjasama denganku sebagai blogger / influencer, jadi aku merasa perlu menatanya sebaik mungkin.
Buat yang pernah lihat Instagram aku dan kebetulan suka dengan tampilannya, yuk… lanjut dibaca ya artikelnya. Kita mulai ya.
Karena Instagram Itu Memang tentang Foto (dan sekarang video juga), Tentunya Penting Banget Bagi Aku untuk Selalu Mencoba Menjaga Kualitas FotoKlise sih, tapi memang penting, hehe. Jika punya kamera, itu bagus, tapi kalaupun menggunakan handphone, aku usahakan untuk bisa mendukung kemampuan memotret si handphone itu dengan keadaan sekitar, misalnya, pencahayaan. Kalau kamera yang digunakan kurang bisa perform di tempat yang kurang cahaya, maka kuusahakan mencari momen untuk foto di waktu dan / atau juga tempat yang banyak cahaya, supaya hasilnya jelas dan tidak berbintik-bintik (noise). Biasanya, aku nggak akan memaksakan untuk upload foto yang hasilnya terlalu gelap atau banyak noise-nya.
Aplikasi Edit Foto yang Tidak Membuat Resolusi Foto Jadi KecilAplikasi edit foto itu perlu banget. Terutama buat menolong masalah pencahayaan. Tapi jangan sampai karena mau edit supaya cahaya atau warna fotonya jadi bagus, fotonya malah jadi terkompres parah sampai resolusinya jadi kecil dan pecah-pecah. Aplikasi yang biasa kupakai adalah TrueFilm, Moldiv, dan Lightroom untuk platform iOS, dan Photoshop untuk PC.
Pose dan AngleBiasanya, aku berusaha mengatur pose dan angle foto yang mau ku-upload. Jadi misalnya, kemarin aku sudah posting foto close-up wajah saja, maka hari ini aku akan posting foto yang full-body, atau pokoknya biasanya bukan close-up yang benar-benar persis angle dan jaraknya dengan yang di foto yang sudah di-upload persis sebelumnya. Tujuannya, agar tampak lebih variatif saja. Apalagi misalnya baju dan makeup yang dipakai untuk fotonya itu sama, biasanya aku akan upload dengan pose dan angle yang beda-beda.
TemaAku juga berusaha variatif dalam memilih tema foto yang aku upload. Misalnya hari ini OOTD, besoknya mungkin tentang makeup atau review produk, lalu besoknya lagi tentang jalan-jalan ke suatu tempat. Kadang nggak bisa selalu seperti itu sih, tapi kuusahakan seperti itu, supaya nggak terlalu monoton. Di era yang serba-asal-scroll-tanpa-baca-caption-bahkan-tanpa-memerhatikan-detail-foto, kalau fotonya nggak terlalu beda dan di-upload berturut-turut, kadang orang jadi sering nggak ngeh kalau aku upload foto yang berbeda dalam beberapa saat. Dikiranya itu satu foto yang sama yang kemarin-kemarin juga. Yes, itu benar-benar terjadi.
Tone / Warna / NuansaIni termasuk elemen penting banget yang biasanya jadi Instagram game-changer buat banyak orang. Nggak bisa dipungkiri, Instagram yang nuansanya "terencana" tuh nampak menarik dilihat. Contohnya, feed Instagram bernuansa serba putih, atau fade, vintage, earth, pastel, dan lain-lain. Untuk tujuan itu, beberapa orang jadi benar-benar melakukan effort khusus, misalnya, yang suka feed Instagramnya berwarna putih, ada yang nggak mau upload foto kalau latar fotonya bukan mayoritas putih, atau kalau suatu benda itu nggak banyak elemen putihnya. Atau memang sengaja mencari objek-objek yang khusus warna putih saja. Atau mengedit fotonya dengan filter-filter yang membuat kesan warna dalam foto jadi dominan putih.
Aku termasuk yang suka mengatur Instagram-ku jadi nuansa pastel. Karena selain memang suka dengan warna-warna pastel, nuansa ini juga sesuai dengan image "kawaii" yang kusuka. Tapi, jujur aku merasa agak sulit untuk benar-benar membatasi upload foto khusus objek bernuansa pastel saja, jadi aplikasi edit foto itu membantu banget. Aku belajar menyeragamkan editing style-ku, dan sudah ada "standar" yang kutentukan, gimana supaya foto bisa tetap terlihat "pastel", tapi nggak "maksa" sampai warna aslinya foto (baju, warna kulit, swatch produk, etc) jadi berubah banget. Kalau dalam aplikasi edit foto itu ada yang namanya "R(ed) G(reen) B(lue) / RGB". Nah Aku sering bermain di sini nya. Misal aku merasa fotonya terlalu “hijau”, maka aku kurangi kehijauan-nya di bar “G”-nya. semacam itu. Tentu aku juga bermain di temperature, brightness dan contrast. Aku biasanya mencoba memperbaiki foto yang warnanya terlalu gelap, terlalu kontras, dan terlalu warm / kuning.
Punya Akun Cadangan / BackupIni sebenarnya kedengarannya "niat" banget sih, tapi serius, ini bermanfaat. Fungsinya adalah untuk backup foto-foto di akun yang aktif, juga untuk tes foto selanjutnya yang akan ku-upload. Jadi sebelum aku upload foto ke akun aktif-ku, aku akan coba upload foto itu ke akun cadangan dulu, untuk melihat, apakah tampilannya cukup "balance" dengan foto-foto yang sudah di-upload sebelumnya, atau baiknya aku upload foto yang lain saja? semacam itu.
Awalnya aku buat akun cadangan itu karena melihat seseorang yang konsisten menjaga tema Instagram nya, menghapus foto yang padahal baru beberapa detik dia upload, dan itu terjadi berkali-kali. Lalu suatu ketika kulihat dia menjelaskan di caption salah satu fotonya, "maaf ya saya hapus-hapus foto terus, soalnya supaya feed Instagram-nya rapih". Di situ aku jadi paham alasannya, dan kuputuskan untuk buat akun cadangan saja supaya testing nya bisa di sana saja. Terlebih sekarang Instagram kan bisa multiple accounts, jadinya jauh lebih mudah pindah-pindah akun.
Buat Watermark yang MenarikKarena marak banget pencurian foto yang digunakan untuk hal-hal diluar izin si pemilik foto, aku concern banget sama watermark. Aku usahakan selalu upload foto yang sudah dipasangi watermark. Tapi, kalau watermark nya kurang menatik, justru bisa merusak estetika foto juga. Makanya aku buat watermark dengan desain yang kusuka dan yang membuat aku nggak keberatan melihat desain itu ada di setiap fotoku. Selain sebagai usaha menjaga keamanan, watermark yang menarik juga bisa jadi statement diri, bahkan jadi hiasan.
Give Myself a Break and Just Post What I WantIya, benar. Kadang ada saatnya, aku merasa it's okay to skip all the things I mentioned above, dan upload apa saja sesukaku. Selfie yang sesuai mood, acara yang seru banget sampai banyak banget fotonya yang mau di-share, yah, apa saja. Kadang, justru yang spontan kaya gitu pun bisa lebih memancarkan aura kita. Dan itu jadi salah satu cara untuk mempercantik Instagram juga.
Jadi Diri SendiriSeberapapun usaha untuk membangun microblog Instagram ini, tetap harus ingat untuk jadi diri sendiri. Terinspirasi dari orang lain boleh, tapi jangan sampai isi Instagram kita jadi "hampa" karena kesannya hanya mengulang dan mengopi apa yang dilakukan orang lain. Masing-masing dari kita unik, jadi kita pasti bisa bersinar dan memancarkan aura dengan cara kita sendiri.
Okay, itu semua tadi adalah apa yang biasanya aku lakukan untuk membuat Instagram-ku tampak cantik, setidaknya di mataku sendiri (mudah-mudahan di mata kalian juga ya! Hehe). Semoga kalian suka dengan artikel ini, dan semoga bisa bermanfaat. Arigatou Gozaimasu ^_^