Kawaii Beauty Japan

Food

Makan Saat Emosi? Hentikan Sekarang Juga!

Apakah kamu selalu melampiaskan sesuatu dengan makanan kalau sedang marah? Mungkin hal itu bisa dikatakan dengan emotional eating

Hikma Adriani

Emotional eating dapat diartikan dengan hasrat makan berlebihan yang dipicu oleh emosi yang tidak stabil. Seperti bila kamu sedang marah, depresi, kecewa, dendam, atau tertekan. Gangguan makan ini lebih banyak disebabkan faktor emosional. 

Emotional eating cenderung membuat seseorang lebih buruk. Selain membuat emosi negatif tidak hilang, berat badanmu bisa bertambah karena makan tak terkendali dan berlebihan. Belajar untuk mengenali pemicu emotional eating adalah langkah pertama untuk melepaskan diri dari memakan makanan yang berlebih.

Memahami Emotional Eating

Jika kamu pernah menyiapkan makanan meskipun kamu sudah kenyang atau memakan banyak es krim ketika kamu sedang down, kamu tergolong orang yang mengalami emotional eating. Emotional eating menggunakan makanan untuk membuat dirimu merasa lebih, bukan untuk mengisi perut.

Cara Mengatasi Emotional Eating

  • Ketahui Penyebabnya

Orang makan karena berbagai alasan. Langkah pertama untuk menghentikan emotional eating adalah dengan mencari tahu penyebabnya. Perlu diingat, sebagian besar emotional eating terkait dengan perasaan yang tidak menyenangkan, tapi bisa juga dipicu oleh emosi positif. Penyebab umum dari emotional eating adalah stress, pelampiasan, kebosanan, dan bisa juga dikarenakan oleh pengaruh sosial.

BACA JUGA: Stres dan Jerawat? Apa Hubungannya?

  • Cari Cara Lain Selain dengan Makan

Jika kamu tidak tahu bagaimana mengelola emosi kamu dengan cara yang tidak melibatkan makanan, kamu tidak akan mampu mengendalikan kebiasaan makanmu dalam waktu yang lama. Untuk menghentikannya, kamu harus punya cara lain untuk menenangkan diri selain dengan makanan.

  • Keinginan Kuat

Kamu bisa melakukannya dengan belajar menerima emosi, baik yang positif maupun yang negatif. Membiarkan dirimu untuk merasakan emosi yang tidak nyaman memang menakutkan. Tetapi kenyataannya adalah bahwa ketika kita tidak terobsesi atau menekan emosi kita, bahkan perasaan yang paling menyakitkan pun relatif cepat dapat dihilangkan dari pikiran. Untuk melakukan ini kamu harus sadar dan belajar bagaimana memahami emosimu setiap saat. Hal ini dapat memungkinkan kamu untuk mengendalikan stress dan memperbaiki masalah emosional yang sering memicu emotional eating.

BACA JUGA: Lagi Galau? Jauhi Makanan Dan Minuman Ini!

  • Terapkan Gaya Hidup Sehat

Olahraga, tidur berkualitas, serta haya hidup yang sehat akan membantu kamu untuk melalui masa sulit tanpa emotional eating. Aktivitas fisik adalah peredam stress yang ampuh. Juga luangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai setidaknya 30 menit setiap hari. Hal ini dapat mengisi ulang “baterai” kamu. Selain itu, berinteraksi sosial merupakan cara yang tepat untuk mengatasi emotional eating. Karena menghabiskan waktu dengan banyak orang dapat melindungi dirimu dari efek negatif yang disebabkan stress.

Emotional eating tentu dapat berdampak pada peningkatan berat badan. Ketika kamu mendapatkannya, maka diet adalah cara alami untuk menurunkan kembali berat badan.

BACA JUGA: Bad Mood? Siapa Takut!

Hikma Adriani
Mahasiswa jurusan Akuntansi yang merangkap sebagai barista. Sangat suka dengan budaya Jepang.
Share this article

Artikel Terkait

Memilih Kutek Dengan Baik Yuk!

Sekarang ini banyak sekali jenis kutek yang dijual di pasaran, mulai dari kutek biasa atau dengan efek dengan harga yang variatif, tapi apakah kutek tersebut baik dan tidak merusak kuku kamu?

Yenni Octavia