Hati-Hati! Gangguan Kesehatan Ini Bisa Terjadi Usai Putus Cinta
Hati-hati! Selain susah move on, putus cinta juga menimbulkan beberapa gangguan kesehatan ini.
Patah hati adalah hal yang wajar. Hampir semua orang dewasa pernah mengalaminya. Rasa kecewa karena dikhianati atau ditinggalkan si dia memang berat untuk diterima. Tak jarang, kaum wanita menangis berhari-hari usai patah hati.
Faktanya, patah hati tidak hanya membuatmu sedih lho, ladies. Kamu bahkan bisa mengalami gangguan kesehatan bila terlalu lama bersedih karena patah hati.
5 Gangguan Kesehatan yang Bisa Terjadi Usai Putus Cinta
Sebaiknya, kamu segera move on agar terhindar dari beberapa gangguan kesehatan akibat putus cinta berikut ini:
1. Kamu Akan Merasakan Gejala Kecanduan
Banyak studi yang menyatakan bahwa efek yang ditimbulkan cinta sama dengan efek dari kokain. Orang yang mengonsumsi kokain tentu akan merasa “sakaw” ketika dijauhkan dari obat-obatan terlarang tersebut. Efek kecanduan tersebut rupanya mirip dengan efek patah hati. Kamu akan gelisah, moody, dan merasa ada sesuatu yang kurang pada dirimu sendiri.
2. Produksi Hormon Pemicu Stres Meningkat
Manusia butuh hormon oksitosin dan dopamin dalam kadar yang tepat agar merasa rileks dan bahagia. Ketika kamu patah hati, justru produksi hormon kortisol dan epinerfin yang meningkat. Kedua hormon tersebut merupakan pemicu stres yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, bahkan gangguan kinerja jantung.
American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa broken heart syndrome yang menyerang organ jantung bisa terjadi pada siapa saja, termasuk kamu yang sangat sehat secara fisik.
3. Kamu Bisa Tiba-Tiba Gemuk Atau Tiba-Tiba Kurus
Peningkatan hormon pemicu stres juga berimbas pada berat badan. Efeknya berbeda-beda pada setiap orang. Tergantung bagaimana kebiasaan makan seseorang ketika sedang mengalami stres. Ada orang yang jadi lebih sering makan saat stres sehingga berat badannya bertambah secara drastis. Dan ada pula orang yang tidak nafsu makan hingga kekurangan nutrisi dan menjadi kurus.
4. Mengalami Depresi
Kondisi stres yang terjadi secara berlarut-larut dalam waktu yang lama bisa berujung pada depresi. Virginia Commonwealth University pernah meneliti 7.000 anak kembar laki-laki dan perempuan untuk menguji tingkat depresi dan pengalaman trauma yang pernah dialami. Hasilnya, anak-anak yang tingkat depresinya tergolong tinggi biasanya mengalami trauma akibat patah hati di masa lalu.
Depresi bisa ditandai dengan berbagai gejala seperti rendahnya rasa percaya diri, putus asa, mudah marah, terus menerus gelisah, tidak bersemangat, dan enggan bersosialisasi.
5. Kulit Menjadi Kusam
Salah satu ahli dermatologi dunia, Dr. Baron, menyatakan bahwa kulit merupakan cerminan emosi manusia. Orang-orang yang menikmati hidup, memiliki tingkat stres rendah, dan menjalani pola hidup sehat akan memiliki kulit yang sehat dan awet muda. Sebaliknya, stres bisa membuat kulit jadi lebih kusam, kasar, dan kering.
Kondisi kulit yang menurun juga dipengaruhi oleh perilaku seseorang ketika stres. Orang tentu cenderung mengalami insomnia, mengonsumsi air dalam jumlah yang kurang, makan junk food, dan melakukan pola hidup kurang sehat lainnya. Sehingga hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Jikalau kamu tidak mau mengalami kelima gangguan kesehatan tersebut, bersegeralah membahagiakan dirimu usai putus cinta. Kamu bisa curhat kepada sahabat, pergi travelling sendirian, kembali menekuni hobi, atau melakukan hal-hal positif lainnya.
Karena bahaga itu sederhana, maka kamulah yang berhak menentukan kebahagiaanmu sendiri. Jangan sampai putus cinta membuatmu menderita terlalu lama, ya!