Enggan Tes Pap Smear, Ibu Muda ini Meninggal Karena Kanker Serviks
Supaya bisa meminimalkan risiko penyebaran kanker serviks, alangkah baiknya kalau kamu melakukan tes pap smear sedini mungkin ya , ladies.
Kesehatan adalah harta yang tidak dapat ditukar dengan apapun. Ungkapan ini menggambarkan bahwa kesehatan adalah salah satu hal paling penting dalam menjalankan kehidupan. Semua orang tentu setuju bahwa dengan memiliki kesehatan, kita bisa melakukan berbagai hal yang kita inginkan dengan mudah. Tidak masalah jika tidak memiliki uang, karena tubuh yang sehat akan mendukung kita untuk giat mencari uang.
Ketika kesehatan sudah tidak kita miliki, yang tersisa hanyalah rasa kecewa dan persiapan untuk menghadapi hari kematian. Hal seperti ini tampaknya dialami oleh Amanda Booth, seorang ibu muda asal Inggris. Awalnya Amanda sempat mengalami pendarahan. Sepupu Amanda, Anne Marie Stanwick kemudian menyarankan Amanda untuk melakukan tes pap smear untuk mendiagnosa penyakitnya secara lebih akurat. Namun rupanya Amanda terlalu takut untuk menjalankan tes tersebut dan selalu menolak untuk melakukannya.
BACA JUGA: Cek Kesehatan secara Berkala, Perlukah?
Meskipun sempat menjalankan kemoterapi dan radioterapi, namun rupanya kanker serviks yang menggerogoti tubuh Amanda sudah berada pada stadium lanjut sehingga Amanda divonis hanya akan bertahan hidup selama beberapa minggu saja. Amanda menjalani hari-hari terakhir hidupnya dengan penuh kepasrahan. Ia sempat menyusun sejumlah keinginan yang ingin ia wujudkan sebelum meninggal, termasuk memperbaharui janji pernikahan di hari Valentine dengan suaminya, David. Amanda juga mencoba memuaskan diri dengan menghabiskan hari-hari terakhirnya untuk berkumpul dan bercengkrama bersama ketiga anaknya Demilee, Leon dan Lucas.
Kian hari kondisi Amanda kian memprihatinkan. Ia tampak kurus dan lemah karena kehilangan 51 kilogram bobot tubuh sejak menderita kanker serviks. Amanda sempat menyatakan penyesalannya ketika diwawancarai oleh salah satu surat kabar lokal, Middlesborough Gazette. Ia menyarankan pada semua wanita untuk melakukan tes pap smear sedini mungkin supaya bisa meminimalkan risiko terjadinya kanker serviks. Akhirnya pada hari Jumat Agung tahun 2015, Amanda harus mengaku kalah pada penyakitnya dan menghembuskan nafas terakhir di James Cook University Hospital, Middlesborough.
Tentang Kanker Serviks
Di Inggris, tercatat setidaknya ada 3.000 wanita yang mengalami kanker serviks setiap tahun. Jumlah tersebut diiringi dengan lonjakan penderita dengan rentang usia antara 25 hingga 29 tahun. Penanganan penyakit kanker serviks sebenarnya bisa dilakukan sedini mungkin bila para wanita bersedia melakukan tes pap smear. Salah satu kendala bagi kaum wanita adalah rasa malu dan ketakutan akan rasa sakit saat menjalankan screening dalam tes pap smear. Padahal hal tersebut merupakan langkah awal untuk mencegah penyebaran kanker serviks ke tingkat stadium yang lebih tinggi. Sehingga pemberian vaksin HPV atau tindakan medis lainnya bisa dilakukan pada penderita kanker serviks stadium awal.
Mulai sekarang ladies tentu semakin sadar akan bahaya kanker serviks yang bisa menimpa kaum wanita. Singkirkan rasa malu dan takut untuk melakukan tes pap smear supaya kamu bisa mengetahui kondisi kesehatanmu sedini mungkin. Karena kamu harus selalu hidup sehat dan bersemangat agar bisa memberikan semangat bagi keluargamu dan orang-orang yang kamu cintai.
BACA JUGA: Penting! Ketahui Penyebab Dan Gejala Kanker Serviks Sedini Mungkin