6 Hal yang Ternyata Mempengaruhi Siklus Haid Kita
Ternyata siklus haid ditentukan oleh beberapa faktor lho, ladies.
Bagi wanita haid adalah hal biasa yang pasti dirasakan setiap bulannya, kecuali jika wanita tersebut sedang mengandung atau sudah dalam masa menopause. Normalnya, setiap wanita mengalami haid selama tujuh hari dan selalu terjadi setiap bulannya. Namun, rupanya ada lho beberapa wanita yang tidak menentu siklus haidnya. Sebenarnya apa yang terjadi?
Jika kamu salah satu orang yang siklus haidnya tidak teratur, jangan khawatir. Siklus haid yang tidak teratur bukan berarti kamu tidak normal kok, ladies. Ada beberapa faktor yang membuat siklus haid kamu menjadi tidak teratur. Apa saja? Yuk, simak!
6 Hal yang Ternyata Mempengaruhi Siklus Haid Kita
Bingung ketika siklus haid kita berubah atau bahkan berhenti sama sekali padahal kalian belum menopause? Mungkin ini beberapa hal berikut ini menjadi penyebabnya.
1. Stres
Ladies, kita tidak tahu persis mengapa stres telah mempengaruhi menstruasi, tapi itu tampaknya mempengaruhi hipotalamus yang merupakan bagian kecil tapi sangat penting dari otak. Stres mempengaruhi fungsi hipotalamus, yang pada gilirannya mempengaruhi fungsi kelenjar hipofisis, yang pada gilirannya mempengaruhi tiroid, ovarium, dan kelenjar adrenal. Organ-organ ini mengontrol hormon kita, yang mengendalikan ovulasi. Ketika ovulasi terganggu atau indung telur tidak bekerja dengan benar, hal itu dapat mempengaruhi menstruasi.
2. Berat Badan
Menjadi over atau under-weight dapat mempengaruhi menstruasi karena berat badan mempengaruhi produksi estrogen. Estrogen adalah hormon yang antara lain membantu menciptakan lapisan rahim yang baik akan mendukung telur dibuahi. Saat berat badan kita berlebihan, maka tubuh juga menciptakan kelebihan estrogen, yang dapat menyebabkan kita berhenti berovulasi.
Estrogen berlebih juga dapat menyebabkan dinding rahim menebal dan periode haidsnya panjang dan haid yang ditimbulkan juga banyak. Kelebihan estrogen juga dapat akhirnya menyebabkan peningkatan risiko kanker endometrium. Sedangkan wanita yang kekurangan berat badan, terutama jika mereka kehilangan banyak berat badan secara tiba-tiba, dapat memiliki masalah yang berlawanan dengan periode mereka: Alih-alih menghasilkan terlalu banyak estrogen, mereka menghasilkan terlalu sedikit, yang dapat menurunkan frekuensi ovulasi dan menyebabkan menstruasi terjadi jarang atau berhenti sama sekali.
3. Merokok
Kita tahu bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan kita tak terkecuali masa periode kita. Sebuah penelitian di Australia tahun 2014 menemukan bahwa wanita yang merokok 41 persen lebih mungkin mengalami periode yang menyakitkan dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok. Selain itu semakin banyak rokok yang kamu pakai, makin sakit dan kram juga saat kamu mengalami haids. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang merokok 60 persen lebih mungkin mengalami infertilitas dibanding bukan perokok.
4. Alkohol
Menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA), wanita beralkohol lebih mudah mengalami gangguan menstruasi dan reproduksi, dari siklus menstruasi yang tidak teratur, berhentinya menstruasi, tidak adanya ovulasi (yaitu anovulasi), dan infertilitas.
5. Terlalu Banyak Berolahraga
Secara keseluruhan, olahraga teratur sangat bagus untuk kesehatan, tetapi olahraga yang terlalu berat dan berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai "amenore" atau berarti tidak adanya menstruasi. Hal ini dikarenakan terlalu beratnya olahraga membuat produksi estrogen dalam tubuh juga bisa berkurang.
6. Obat
Ternyata banyak obat yang tidak ada hubungannya dengan organ reproduksi seperti obat-obatan antidepresan dan antipsikotik, obat tekanan darah, kemoterapi, dan obat-obatan alergi dapat menjadi alasan untuk berhentinya menstruasi. Jika kamu mengalami hal ini, coba konsultasikan dengan dokter.
Bagaimana, ladies? Sekarang jangan paniklagi karena siklus haid kamu yang tidak menentu ya.