Kawaii Beauty Japan

Diet

5 Mitos yang Salah Tentang Lemak

Benarkah lemak adalah penyebab dari naiknya berat badanmu? Ternyata banyak mitos yang salah mengenai lemak. Jika tidak kamu perbaiki justru akan mengganggu dietmu lho, ladies!

Santi Berlinawati

Lemak seringkali disalahkan sebagai sumber masalah berat badan yang tidak juga bisa kunjung turun. Tapi, tunggu dulu ladies, mungkin kamu selama ini mendapatkan informasi yang salah mengenai lemak dan pengaruhnya bagi tubuhmu. Seperti 5 mitos tentang lemak ini yang kerap disalahartikan, terutama dalam kaitannya dengan penurunan berat badan.

5 Mitos yang Salah Tentang Lemak

Hat-hati mitos ini sering kamu temukan di sekitarmu lho, ladies! Yuk, simak selengkapnya!

Kamu Bisa Menghilangkan Lemak di Beberapa Bagian dengan Mudah

Lemak

Bertentangan dengan apa yang sering kamu baca, sebenarnya kita tidak benar-benar bisa menghilangkan lemak di bagian tertentu. Ketika lemak tubuh berkurang, hal itu terjadi pada semua bagian tubuh. Jadi, daripada memilih latihan yang katanya fokus untuk menghilangkan lemak di area tertentu, lebih baik pilih latihan kombinasi yang memadukan squats, lunges, dan bench presses. Ketika dengan melatih serat-serat otot-otot, hal itu akan cukup efektif membakar kalori baik ketika latihan ataupun setelahnya.

Kamu Bisa Mengonsumsi Lemak Sehat Sebanyak yang Kamu Mau

Lemak sehat

Mengonsumsi makanan dengan kandungan omega-3, seperti yang terkandung dalam salmon, minyak zaitun, dan kenari, memang sangat baik. Namun jangan beranggapan bahwa kamu bisa memakannya sebanyak yang kamu suka. Ingat, satu gram lemak, baik itu lemak baik atau lemak jahat, mengandung 9 kalori atinya, 2 sdm selai almond yang kamu konsumsi mengandung 200 kalori. Sementara itu alpukat mengandung 320 kalori dalam porsi yang sama. Bukan berarti makanan ini dilarang. Hanya saja, kamu harus tetap memperhatikan porsinya agar dietmu tidak terganggu.

Melatih “Fat-Burning Zone” Paling Efektif dalam Mengurangi Lemak

Lari

Fat burning zone adalah zona pemakaran lemak. Zona pembakaran lemak berada pada 60-70% dari denyut jantung maksimum kamu. Peneliti meyakini bahwa dalam zona ini, sebanyak 85 persen kalori dari lemak bisa terbakar. ketika kamu membatasi intensitas latihan hanya pada “fat burning zone” seperti yang sering ditemui pada mesin-mesin latihan kardio, kamu sebenarnya buang-buang waktu. Kamu akan membakar lebih banyak kalori dari lemak daripada dari karbohidrat. Namun, jumlah kalori yang kamu bakar hanyalah 3-5 kalori per menit. Sedangkan latihan dengan internsitas lebih tinggi akan membuatmu membakar lebih banyak kalori dari karbohidrat. Kalori yang kamu bakar sekitar 10-12 kalori per menit, bahkan lebih artinya, lebih banyak lemak yang bisa kamu hilangkan dibandingkan latihan pada “fat burning zone” saja.   

Mengonsumsi Semua Hal yang Bertuliskan Low Fat Membuat Lemak Berkurang

Diet coke

Perlu kamu ketahui bahwa sebagian besar makanan olahan yang berlabel low-fat dan non-fat sebenarnya mengandung lebih banyak gula dan karbohidrat dibandingkan makanan full-fat. Ketika produsen makanan low-fat atau non-fat mengambil satu jenis macronutrient, mereka harus menggantinya dengan zat lain agar rasa dan tekstrunya tetap sama. Sebuah studi di the Cornell University Food and Brand Lab menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan low-fat justru mendapatkan 28% kalori lebih banyak dibandingkan mereka yang mengkonsumsi makanan full-fat.   

Telur Mengandung Lemak yang Tidak Bagus

Telur

Mungkin kamu juga sering mendengar mitos ini. Padahal, mengkonsumsi telur tidak akan menaikkan kadar kolesterol ataupun membahayakan kesehatan jantungmu dan telur juga tidak banyak mengandung lemak jenuh. Faktanya, lebih dari separuh lemak yang terkandung di dalam telur adalah lemak tak jenuh. Di samping itu, telur adalah sumber protein yang sangat baik dan dapat diserap dengan mudah oleh tubuh untuk mengurangi rasa lapar, membentuk otot, dan membakar lemak.

Nah, itu dia mitos yang sering beredar di sekitar kita, ladies. Jadi, sekarang sudah tahu dengan keberannya kan? Semoga bermanfaat!

Santi Berlinawati
Share this article

Artikel Terkait