Kawaii Beauty Japan

Lifestyle

4 Hal Mengenai Dehidrasi Ini Ternyata Hanya Mitos

Berapa jumlah air yang harus kamu minum setiap hari agar tidak mengalami dehidrasi? Percaya atau tidak, studi baru-baru ini justru menunjukkan bahwa ternyata tidak ada ketentuan mengenai hal itu.

Santi Berlinawati

Sudah bukan rahasia lagi bahwa mengkonsumsi air sangatlah penting bagi tubuh. Namun tahukah kamu bahwa beberapa hal yang sering kamu dengar mengenai dehidrasi sebenarnya hanyalah mitos belaka? 17 orang ilmuwan mengeluarkan hasil studi yang menyatakan bahwa pengertian yang salah atau mitos-mitos mengenai dehidrasi dapat menyebabkan efek buruk. Terlalu banyak minum bisa menyebabkan overhidrasi yang mengakibatkan kondisi hyponatremia, di mana darah menjadi lebih encer.

Jangan Percaya Lagi 4 Mitos Mengenai Dehidrasi Ini

Berikut ini adalah 4 mitos mengenai dehidrasi yang sebaiknya tidak kamu percayai lagi:

Mitos: Merasa Haus Berarti Kamu Sudah Mengalami Dehidrasi

Dr. James Winger, seorang dokter di Loyola University Medical Center, Chicago, mengatakan bahwa rasa haus merupakan hal yang bagus. Bahkan ada studi yang diterbitkan oleh Clinical Journal of Sport Medicine yang menyarankan para atlit untuk minum hanya ketika mereka merasa haus untuk mencegah overhidrasi.

Ketika kamu merasa haus, tubuhmu sebenarnya sudah mulai melakukan pengukuran cadangan air di dalam tubuh. Kebanyakan orang berpikir bahwa sudah terlambat ketika mereka sudah merasa haus. Mereka pikir pada saat itu mereka sudah mengalami dehidrasi. Padahal, sebenarnya tidak semudah itu bagi tubuh kita untuk mengalami dehidrasi. Rasa haus justru bisa dimanfaatkan untuk mencegah dehidrasi. Minumlah ketika kamu haus. Cara itu jauh lebih mudah daripada harus memaksakan dirimu untuk mengingat-ingat berapa gelas yang sudah kamu minum.       

Mitos: Performamu Akan Buruk Jika Kamu Tidak 100% Terhidrasi

Mengalami sedikit dehidrasi setelah aktifitas olahraga adalah hal yang wajar. Winger mengatakan bahwa semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa dehidrasi ringan sampai sedang tidak memiliki efek pada performa seseorang. Hal tersebut merupakan bagian dari olahraga dan aktifitas, bukan sesuatu yang harus kita cegah.

Kebanyakan atlit masih dalam kondisi aman ketika mereka kehilangan tiga persen dari berat badan mereka karena dehidrasi, sebelum berefek pada performa mereka. Minum pada saat kamu merasa haus akan cukup membantu untuk mencegah terjadinya masalah yang lebih serius. Jadi, tidak perlu khawatir kamu akan menabrak tembok karena kurang minum.

Mitos: Kamu Harus Minum Sampai Urinmu Jernih

Tidak benar jika kamu harus terus minum sampai urinmu berwarna jernih. Warna urin tidak bisa dijadikan patokan gejala penyakti tertentu. Memang beberapa penyakit bisa menimbulkan gejala tertentu melalui urin, namun warna urin sebenarnya kurang begitu jelas menandakan konsentrat apa yang terkandung di dalam urin.

Jangan buang-buang waktu untuk memeriksa apakah warna urinmu sudah jernih atau belum. Kamu juga tidak harus berusaha membuatnya lebih jernih dengan lebih banyak minum karena itu justru akan membuatmu overhidrasi.

Mitos: Kram Otot Merupakan Pertanda Dehidrasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kram otot tidak ada hubungannya dengan dehidrasi. Kram otot cenderung disebabkan oleh keadaan otot yang lelah. Otot lelah lebih mudah terserang kram. Salah satu penyebab kelelahan otot adalah ketika udara sangat panas dan kamu mengalami dehidrasi. Hal itulah yang sering membuat kita bingung.  

Jadi, jika banyak iklan-iklan komersial yang menyarankanmu untuk banyak minum setiap saat, hasil studi baru-baru ini justru mengatakan yang sebaliknya. Minumlah ketika kamu merasa haus, dan berhenti ketika rasa haus itu sudah hilang. Tidak ada ketentuan jumlah dan ukuran untuk tetap terhidrasi selama beraktifitas. Simpel sekali bukan?

Santi Berlinawati
Share this article

Artikel Terkait

Manfaat Jadi Influencer

Apa saja sih manfaat yang bisa kamu dapatkan jika jadi seorang influencer? Apa benar influencer juga memiliki manfaat untuk brand? Yuk baca selengkapnya.

Tha Arpy