Kawaii Beauty Japan

Sheema Sherry, Beauty Blogger yang Super Kawaii

Gayanya yang girly dan imut-imut serta kecintaannya terhadap Jepang membuatnya dikenal sebagai “Kawaii Hijabi”

Sheema Sherry

Budaya Jepang memang banyak digemari oleh banyak orang, tidak terkecuali beauty blogger, Sheema Sherry. Kecintaannya terhadap budaya dan style Jepang membuatnya dikenal sebagai "Kawaii Hijabi". Jika selama ini banyak orang yang mengatakan bahwa sulit untuk mencocokkan hijab dengan style masa kini, berbeda dengan Sherry. Justru ia bisa menemukan gayanya sendiri dengan mencocokkan antara style Jepang dan kepribadiannya. Ingin mengetahui lebih lengkapnya, yuk kenal lebih dekat dengan Sherry!

Hai Sherry, ceritain dong tentang diri kamu! Saat ini kamu berdomisili di Hongkong ya? Apa yang kamu lakukan di sana? Apa kamu masih sering ke Jakarta?

Assalaamu alaikum, Konnichiwa. Aku Sheema Sherry dari sheemasherry.com . Selama perjalanan blogging, sebagian orang mungkin mengenal aku dengan image "Kawaii Hijabi". Aku sudah menikah, dan karena pekerjaan suamiku, beberapa tahun ini aku tinggal di Hong Kong, tapi terkadang pulang dan menetap beberapa bulan di Jakarta.

Untuk saat ini mungkin aku nggak kembali ke Hong Kong dulu. Aku sedang menikmati proses kehamilan pertamaku, dan sedang banyak belajar tentang bagaimana menjadi ibu muda yang baik, yang bisa full-time untuk keluarga, tapi tetap bisa aktif berkarya dari rumah. 

Blog kamu menarik sekali dan kesannya kawaii banget! Apa betul kamu suka dengan semua hal yang lucu lucu dan kawaii Jepang?

Thank you so much! Iya, benar, aku suka banyak hal yang cute / kawaii dari Jepang, tetapi aku rasa, selama bertahun-tahun, selera "kawaii" nya pun jadi berubah-ubah, walaupun masih tetap dalam satu jalur "kawaii". 

Misalnya, awalnya aku mengenal ke-kawaii-an fashion Jepang dari Anime dan Manga, seperti banyaknya anak-anak di Indonesia yang dari kecil sudah akrab dengan Anime dan Manga. Fashion di Manga dan Anime dari dulu menarik perhatianku banget, sehingga setelah aku cukup dewasa untuk belanja pakaian sendiri dan cukup pede untuk mulai mengekspresikan diri, aku mulai dengan mengumpulkan fashion items yang ((seingat aku)), mendekati atau mirip-mirip dengan yang sering kulihat dipakai oleh karakter-karakter Anime atau Manga. Pokoknya dulu seingatku, cewek-cewek fiksi Jepang itu girly-girly dan pakaiannya frilly-frilly / baby doll gitu. Jadi aku fokus mengumpulkan items yang berbau girly seperti itu, dan aku merasa itu cocok banget dengan karakterku. Senangnya, aku dapat respon yang baik dan juga dukungan dari banyak orang, alhamdulillah. Semenjak itu, aku juga jadi banyak belajar tentang fashion dan makeup yang real di Jepang lewat majalah dan internet.

Setelah beberapa tahun berselang, aku mengalami proses pendewasaan dalam berpikir, juga berpakaian, dan selera kawaii aku jadi sedikit lebih "toned-down". Maksudnya, aku tetap suka yang girly-girly dan imut, tapi aku mulai mengumpulkan fashion items yang imej-nya tetap kawaii, tapi nggak childish. Supaya lebih terasa imej dewasa-nya. Plus, karena aku seorang muslimah, aku juga belajar memperbaiki cara aku berhijab, jadinya biar hatiku juga lebih tenang, nggak cuma fokus ke Jepang-Jepangan saja, tapi aturan berpakaian secara agama juga berusaha aku mantapkan lagi. 

Menurut kamu, hal apa yang berbeda antara make up dan tren kecantikan yang di Hongkong dan di Indonesia?

Bedanya di HK dengan di Indonesia, khususnya Jakarta dan sekitarnya yang sering aku lihat ya, di Indonesia itu masih, mmm… apa ya, tidak terlalu ekspresif, begitu. Biasanya memang apa saja yang berbeda sedikit, baik sifatnya positif maupun negatif, sering jadi pusat perhatian. Lalu, karena cuacanya biasanya panas terus, dan transportasi umum kita kurang memadai, biasanya kita lebih sering menemukan orang-orang berpakaian kasual dan senyamannya saja. Dan nggak jarang yang enggan bermakeup untuk menempuh perjalanan dengan kendaraan umum (karena panas, macet, dll) sehingga kalau penampilan yang "all-out" gitu biasanya baru kita lihat di tempat-tempat seperti Mall atau Cafe. 

Sedangkan, HK itu mirip-mirip dengan Jepang. Mereka cukup fashionable dan ekspresif. Di HK, aku nggak jarang menemukan orang-orang yang benar-benar menunjukkan statement dirinya melalui fashion dan makeup. Baik yang suka fashion Jepang seperti lolita dan gyaru, maupun yang suka gaya-gaya lain seperti goth, punk, dll. Penggemar fashion dan makeup juga nggak hanya anak muda, tapi banyak juga yang lanjut usia. Toko kosmetik dan skincare pun benar-benar mudah dijangkau, mungkin istilahnya, kita bisa temukan di setiap radius 10 sampai 100 meter. Karena didukung oleh cuaca 4 musim, fashion jadi lebih beragam (they are sooo sooo cute on winter especially), dan transportasi umum juga bagus, jadi sering banget nemuin orang-orang yang nyaman berpenampilan fashionable naik kendaraan umum. 

Selama tinggal di HK, aku jadi terbiasa dengan gaya berpakaian yang kusuka sampai aku jadi sudah merasa "biasa", sehingga saat di Jakarta dan orang-orang bilang penampilanku agak "beda" aku kadang jadi sering yang… "ah, masa sih?" karena, aku merasa memang sehari-hari seperti ini. Heheheh. (Dan seingatku sih, perasaan banyak yang jauh lebih bold dari aku juga sekarang, terutama di Jakarta, haha)

Istilah yang kamu buat “Kawaii Hijabi” lucu banget! Bagaimana awal mulanya kamu bisa mencetuskan nama tersebut?

 

Hi, Assalaamualaikum! How's your Monday? I hope it's wonderful, and I'd like to thank you for always being so good to me. I hope I can add a little smile to your life too :) #pompompurin #sanrio #sailormoon

A photo posted by Sheema Sherry Kawaii Hijabi (@sheemasherry) on Jun 20, 2016 at 4:29am PDT

 Sebenarnya, "Kawaii Hijabi" itu muncul karena, mmm… apa ya. Karena itu memang aku. maksudnya, bukannya aku sok-sok ngaku-ngaku kawaii secara fisik / wajah loh ya, tapi "Kawaii Hijabi" itu artinya, aku yang sudah pakai hijab dari kecil (sudah dari kelas 5 SD), dan kebetulan suka kawaii fashion, berusaha membuat "Hijabi" version dari style-style yang kawaii itu. Jadi benar-benar secara literal artinya “a hijabi who tries to apply kawaii fashion in a modest way.” 

Dulu saat pertama mulai mengumpulkan kawaii fashion items, Aku sudah merasa kalau kawaii fashion yang kusuka itu sebenarnya muslimah / hijabi-friendly banget. Karena kebetulan aku sukanya aliran kawaii yang cenderung feminin / girly, dan dalam islam kan muslimah dihimbau berpenampilan feminin, jadinya cocok saja gitu. Cuma, kurasa dulu-dulu aku masih kurang modest dalam memodifikasi kawaii fashion ke versi hijabi. Sekarang aku berusaha memperbaiki lagi sedikit-sedikit, supaya lebih sopan dan lebih modest, ya meskipun belum sempurna, tapi aku benar-benar berharap suatu saat bisa menunjukkan, bahwa "kawaii" itu universal banget. 

Bahwa wanita muslimah berhijab yang tertutup dengan baik juga bisa punya cara mengekspresikan kesukaannya terhadap "kawaii culture", tanpa meng-copy paste terlalu banyak unsur yang kurang cocok dari negara asal. Jadi, aku sedang belajar meninggalkan yang sekiranya "nggak sesuai", dan mempertahankan / mengeksplor yang sekiranya "pantas" untuk seorang muslimah. Itulah "Kawaii Hijabi" yang ingin aku bangun saat ini. Jadi nggak cuma sekedar "asal yang penting kawaii Jepang banget", hehe. Yah, Belum benar-benar kesampaian sih tujuan ini. Tapi aku sudah dalam proses bereksperimen dan berdialog sama diri sendiri, haha.

Ceritain dong bagaimana awal mulanya kamu memulai blog kamu!

Awal memulai blog sudah lama juga, dari zaman kuliah, Mei 2010. Saat itu aku sering berbincang soal membangun blog dengan mendiang cece Rini Cesillia yang memang sudah berteman dari lama sama aku karena sepermainan di komunitas Harry Potter. Kayaknya dulu bloggers masih nggak sebanyak dan se-hits sekarang ya, haha. Tapi dulu-dulu aku bilang kalau aku cuma mau bikin online diary, sedangkan ce Rini sudah berpikir untuk membangun online beauty shop. Terus lama kelamaan, aku mulai lupa dengan blog-ku karena kuliah, skripsi, dll. Sedangkan Ce Rini ternyata sudah aktif banget blogging tentang kecantikan. Bertahun-tahun berselang, aku cek lagi blog Ce Rini, dan aku kagum banget karena bagiku dia benar-benar sudah sukses dengan konsistensinya. Aku jadi terinspirasi banget, lalu aku cerita dan konsultasi beberapa hal sama Ce Rini soal blogging. Akhirnya pada awal 2014, aku berpikir aku harus mulai reborn lagi. Kebetulan aku sudah nikah dan tinggal di HK saat itu. Banyak waktu luang dan banyak juga hal-hal seru yang bisa dibagikan karena tinggal di HK. Tahun 2014 itu juga aku baru belajar makeup (dari seserahan suami, haha). Kawaii fashion items pun mudah didapat di HK, jadilah aku mulai menekuni blog dengan serius lagi, sampai sekarang. 

Apa sih tantangan yang pernah kamu hadapi selama ini menjadi seorang beauty blogger? Apakah hijab juga menjadi salah satu tantangannya?

Hehe aku sebenarnya bukan "officially" beauty blogger sih, tapi memang beauty / makeup adalah salah satu topik favoritku di blog. 

Dan tantangannya, mmm… yang pertama, ya dalam memperbaiki skill dan sense. Aku kalau mainan makeup tapi masih cemong-cemong dandan-nya, terus share, kan jadi kurang pede juga, hehe. Sama juga dengan fashion. Jadi aku selalu berusaha memperbaiki skill dan sense makeup dan fashion aku, dengan banyak-banyak lihat tutorial, terutama dari ahlinya kawaii fashion and beauty di Jepang, karena sesuai dengan passion-ku.

Yang kedua, iya, hijab jadi pertimbanganku, tapi bukan jadi "tantangan", lebih ke "pengingat". Menurutku, hijab itu kan perintah agama, jadi semacam "simbol" juga, "penanda", kalau aku ini muslimah. Aku jadi semacam "ambasador" buat wanita muslimah juga tanpa aku sadari kan. Jadi aku cukup selektif dalam memilih tema makeup atau penampilan yang akan ku-posting di blog. Pernah beberapa kali aku merasa "ah harusnya aku nggak usah bikin-bikin / berpenampilan yang kayak gini nih. Kayaknya kurang cocok deh". Ya sudah, aku jadikan pembelajaran saja supaya besok-besoknya jangan terulang lagi.

Gaya hijab kamu juga selalu cantik dan unik kalau dilihat dari Instagram, tapi kenapa kamu ngga melakukan hijab tutorial?

 

A Rose On A Peony

Hmmm soal bikin tutorial hijab itu, tiap kali aku ditanya (cukup sering), aku selalu bilang itu alasannya personal banget. Itu pilihan personal yang  murni nggak ada hubungannya loh dengan "nggak mau berbagi info atau nggak mau berbagi ilmu, atau nggak mau gayanya di copy-paste orang". Hehe. Meskipun, nggak bisa dipungkiri ya, banyak yang beranggapan wajar dong kalau kalau orang merasa nggak mau gayanya di copy-paste orang lain. Cuma, memang bukan itu semua kok alasan-alasannya. Toh, selama ini kalau ada orang yang ketemu aku langsung dan minta ditunjukkan bahkan dipakaikan hijab sama aku, aku nggak keberatan kok.

Nah, karena belum tentu pola pikirku sama dengan banyak orang lain di luar sana, aku memilih untuk menyimpan sendiri alasannya, atau untuk dibicarakan dengan orang-orang terdekat saja, atau kadang juga dengan orang yang bertemu langsung sama aku, sekiranya orang itu tampak bisa paham saat aku berbincang sama dia soal topik ini. Rasanya terlalu panjang kalau dijelaskan secara online dan terbuka, nanti malah bikin salah paham. Hehe. 

Pastinya, aku sadar, tanpa memberi contoh atau tutorial secara sengaja, setiap orang pasti menjadi contoh / bahkan inspirasi bagi orang lain. Untuk itu, aku berusaha banget untuk memperbaiki diri aku supaya semakin hari aku bisa jadi contoh yang lebih baik dan sesuai dengan yang diinginkan dari seorang muslimah. 

Selama ini, apa momen yang menurut kamu adalah suatu achievement selama menjadi seorang blogger?

Yang paling menyenangkan selain bisa kenal dengan banyak teman baru dan bertemu dengan orang-orang yang keren dan menginspirasi, aku juga merasa bersyukur dan bangga banget karena ternyata banyak orang luar negeri yang memperhatikan, dan mereka bilang kalau aku merepresentasikan muslimah yang ramah dan menyenangkan, seperti membuka mata banyak orang luar yang menganggap islam itu identik dengan tekanan dan radikalisme. Aku juga diliput media Spanyol, dan diwawancara media Amerika dan Hong Kong.

Bahkan untuk yang Hong Kong, jurnalisnya itu orang Jepang langsung, datang ke rumahku di Hong Kong untuk wawancara, dan memang bisa dikatakan expert dalam Kawaii Culture dan sudah menerbitkan beberapa buku laris tentang Kawaii Culture. Itu pengalaman yang bikin hatiku terasa hangat tiap mengingatnya. Ternyata banyak banget orang yang ingin tahu tentang Islam melalui aku, dan mereka menemukan aku dari kawaii hijabi style yang kubangun. Aku semakin ingin jadi contoh dan representasi yang lebih baik untuk Islam, dan memperbaiki lagi konsep "Kawaii Hijabi" ini. 

Apa pesan kamu untuk orang-orang yang ingin menekuni profesi seperti kamu?

Mmm, pesannya bukan untuk orang lain sih, ini lebih ke apa yang aku terapkan ke diriku sendiri, hehe:

lakukan segalanya dari hati. Karena kalau kita tulus dan kita melakukan sesuatu karena passion dari hati kita, insha Allah tetap akan ada buah nya nanti, dan rasanya justru lebih manis dan menyenangkan.

Punya prinsip itu penting, karena karir dan popularitas bukanlah segalanya. Ada saatnya kita mungkin perlu menahan diri dari sesuatu yang sedang trending atau sesuatu yang kita rasa sangat menarik, karena mungkin kurang sesuai dengan apa yang seharusnya kita lakukan. Ikhlaskan, let go. Insha Allah ada hikmahnya. 

Terima kasih banyak KBJ untuk semua pertanyaannya. It's fun and challenging to answer all of them, karena rasanya aku mau cerita lebih panjang lebar, padahal ini juga sudah panjang lebar banget. See you, Wassalaam.

 

Interview Terkait