Kawaii Beauty Japan

Lifestyle

Wow! Ternyata Perayaan Halloween Berhubungan dengan Hari Keagamaan!

Halloween yang identik dengan kostum menyeramkan dan keusilan anak-anak ternyata merupakan hari peringatan keagamaan, lho. Yuk, baca info selengkapnya di artikel ini!

Intan A. Oktavia

Halloween adalah tradisi yang dirayakan pada malam hari tanggal 31 Oktober setiap tahunnya. Pada malam tersebut, orang-orang memakai kostum dan berpesta. Walaupun Halloween identik dengan pesta senang-senang, ternyata perayaan ini memiliki hubungan dengan hari keagamaan. Apakah hal tersebut benar? Yuk, simak faktanya di sini!

Sejarah Halloween

Sejarah perayaan hari Halloween yang jatuh setiap malam tanggal 31 Oktober ternyata memiliki catatan unik tersendiri. Dewasa ini, Halloween cenderung dimaknai pesta yang ditandai kostum hantu, simbol Jack-o-lantern, atau anak-anak yang bermain ‘Trick or Treat’. Namun ternyata Halloween merupakan adaptasi dari festival terbukanya pintu menuju Dunia Kematian.

Konon, asal-usul Halloween dimulai dari Festival Samhain dari tanah Britania Raya. Pada festival ini, rakyat memperingati perubahan drastis dari musim panen menuju musim dingin, atau musim yang dipenuhi makanan menuju musim dengan hari-hari berat ketika manusia harus berjuang keras untuk sekadar bertahan hidup.

Hari Festival Samhain dianggap sebagai momen terbukanya pintu ke Dunia Kematian, sehingga para roh yang telah mati bangkit kembali dan mengunjungi rumah mereka masing-masing. Roh jahat yang ikut datang harus diusir dengan api unggun dan kostum aneh. Dari sinilah konsep kostum unik Halloween muncul.

Hubungan Halloween dengan Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallow)

Di samping Festival Samhain, Halloween juga memiliki hubungan erat dengan Hari Raya Semua Orang Kudus (Hari Raya All Hallow). Kata Halloween merupakan kependekan 'All Hallows Even' atau momen petang sebelum Hari Raya All Hallow. Dalam sejarahnya, Paus Gregorius III dan IV menggunakan kebijakan mereka untuk mengubah perayaan pada 31 Oktober ini menjadi sebuah perayaan keagamaan.

Pesta Halloween Kini

Kini, Halloween hanya dimaknai sebagai pesta hantu semata. Anak-anak dengan kostum menyeramkan akan mengetuk pintu rumah penduduk dan berteriak 'Trick or Treat'. Maknanya adalah sang tetangga harus memberi mereka cokelat atau permen jika tidak mau dijahili.

Hiasan labu kuning Jack-o'-lantern juga merupakan suatu hal yang tidak bisa dilewatkan di hari Halloween. Hiasan ini adalah labu kuning yang diukir membentuk wajah seram. Sementara itu, orang dewasa melewatkan malam Halloween dengan berpesta kostum. Ada yang berpakaian seperti hantu, ada juga yang kadang terlewat seksi. Ini merupakan bentuk perayaan Halloween yang sudah bergeser maknanya dari perayaan keagamaan.

Itu dia asal-usul Halloween,ladies! Ternyata dibalik tradisi kostum seram, Halloween memiliki hubungan dengan tradisi keagamaan. Sudah siapkah kamu merayakan keseruan Halloween bersama kerabat? 

BACA JUGA: Hari Kondom, Salah Satu Perayaan Unik di Jepang

Intan A. Oktavia
Freedom like a bird. I'm not trying to be perfect, I'm just being me the best i can :) Path: Intan Arianti Oktavia
Share this article

Artikel Terkait

Ada Musim Putus Cinta di Jepang!

Jepang ialah Negara yang memiliki 4 musim, yaitu haru (musim semi), natsu (musim panas), aki (musim gugur) dan fuyu (musim dingin). Nah, bulan oktober ini termasuk musim gugur di Jepang.

Siti Aisyah