Kawaii Beauty Japan

Makeup

Tren Makeup Mata Selama 100 Tahun Terakhir

Mana yang jadi favoritmu nih, ladies?

Marga Apsari

Apakah kamu pernah mendengar ungkapan mata adalah jendela hati? Untuk itu, mata adalah salah satu bagian wajah yang seringkali dirias agar menjadi semakin menarik. Kamu bisa berkreasi dengan berbagai warna agar kelopak mata menjadi berwarna, sehingga makeup mata menjadi lebih tegas dan menarik. Untuk berkreasi dengan riasan matamu, kamu tidak hanya bisa melihat riasan mata yang sedang tren saja lho. Kamu juga bisa berkreasi dengan make up mata yang sedang tren dari zaman dahulu lho.

Jika kamu menyangka bahwa makeup mata pada zaman dahulu ketinggalan zaman, kamu salah besar, ladies. Selama 100 tahun terakhir ini, setiap dekadenya diwakili dengan tren mata yang unik, mulai dari riasan yang natural, sampai dengan yang warna-warni. Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!

Tahun 1910-an: Warna yang Hampir Tidak Ada

Makeup mata

Sumber: Elle

Di era ini, tidak banyak perusahaan yang menjual perlengkapan makeup. Bahkan, maskara juga baru diciptakan di tahun 1915. Bahkan alas bedak pun masih membutuhkan air untuk membuatnya jadi bertekstur seperti pasta. Tidak banyak wanita yang menggunakan makeup pada masa itu, hanya beberapa artis saja.

Mereka menggunakan sedikit blush on dan lipstik, serta warna-warna yang netral pada bagian kelopak mata. Pengaplikasiannya pun tipis-tipis.

Tahun 1920-an: Smoky Eyes

Smoky eyes

Di tahun 1920-an, banyak wanita yang mulai menggunakan warna-warna yang lebih bold. Terinspirasi dari berbagai film, dan warga yang migrasi ke kota besar membuat semakin banyak orang yang bisa mendapatkan perlengkapan makeup. Riasan smoky eyes juga sudah banyak digunakan pada era ini. Warna lipstik merah digunakan untuk menyempurnakan penampilan acara malam.

Tahun 1930-an: Alis Tipis

Alis tipis

Tampilan alis yang sangat tipis ini banyak digunakan pada film-film dan membuat banyak orang terinspirasi. Banyak bintang film yang bahkan sampai mencabut seluruh rambut alis dan menggambarnya kembali tipis-tipis menggunakan pensil.

Untuk menyempurnakan penampilan, warna-warna seperti hijau, pink, ungu, dan biru banyak digunakan sebagai riasan mata. Maskara, serta lipstik warna raspberry atau maroon, dan juga blush on cukup populer pada era ini.

Tahun 1940-an: Hampir Tidak Ada Riasan

Makeup mata

Pada masa Perang Dunia II ini mengakibatkan para wanita harus lebih banyak bekerja, menggantikan para pria yang berperang. Kebutuhan akan makeup juga cukup berkurang, mereka cenderung menggunakan riasan yang sangat minim dan praktis. Hanya eyeshadow warna beige atau cokelat tua, ditambah dengan maskara dan sedikit pensil alis. Tidak lupa pulasan lipstik merah untuk menyempurnakan semuanya.

1950-an: Winged Eyeliner

Winged eyeliner

Gaya ini pertama kali muncul di akhir tahun 1940-an, dan kemudian dipopulerkan oleh Marilyn Monroe. Eye shadow warna netral banyak digunakan untuk mendampingin winged eyeliner ini. Warna lipstik yang populer di era itu adalah pink atau merah jambu.

1960-an: Bulu Mata yang Tebal

Makeup mata

Di era ini, bulu mata palsu mulai banyak muncul di majalah-majalah kecantikan. Akhirnya, bulu mata yang tebal ini menjadi tren. Banyak orang yang menggunakan bulu mata palsu terbuat dari rambut sintetis ataupun asli. Penggunaan maskara juga cukup tebal, baik pada bulu mata bagian atas ataupun bawah. Tidak berhenti di bulu mata saja, eyeliner yang digunakan pada masa itu juga cukup tebal.

1970-an: Tampilan Natural

Makeup mata

Eye makeup cenderung hilang dari para wanita di tahun 1970-an. Mereka hanya menggunakan eye shadow berwarna netral dan sedikit maskara. Pada era ini, Earth Day pertama kali diselenggarakan dan banyak aksi ramah lingkungan yang dijalankan. Semua orang mulai memerhatikan kondisi lingkungannya. Maka dari itulah, kosmetik yang netral dan minimalis jadi lebih disukai.

1980-an: Semakin Banyak, Semakin Baik

Makeup mata

Kebalikan dari dekade sebelumnya, di era ini malah banyak orang yang cenderung hedon. Sementara itu, wanita juga mulai banyak berkesperimen dengan eye makeup. Mereka menggunakan warna-warna yang tebal dan berani, seperti biru, pink, ungu, dan warna emas yang berkilauan. Semua warna digunakan dan menghasilkan riasan yang cukup gonjreng. Pemakaian blush on yang tebal dan contour juga mulai populer.

1990-an: Makeup Minimalis

Makeup mata

Berbanding terbalik lagi dengan dekade sebelumnya. Di tahun 1990-an, makeup dengan penggunaan warna-warna netral, dan minim aksesoris menjadi tren. Mereka percaya bahwa, "less is more". Termasuk para pengantin, mereka hanya menggunakan eye shadow warna taupe, merapikan alis, menggunakan maskara, dan menyempurnakannya dengan lipstik pink kecokelatan.

2000-an: Bulu Mata yang Penuh

Makeup mata

Para selebriti papan atas menggunakan riasan yang disempurnakan dengan bulu mata penuh. Bahkan, ada yang menggunakan bulu rubah merah sebagai bahan bulu matanya. Sejak saat itulah, semakin banyak salon kecantikan yang dapat menata bulu mata. Kondisioner bulu mata yang menjanjikan dapat memanjangkan dan menebalkan banyak terjual di pasar. Produk maskara juga terus menginovasikan kuasnya menjadi berbagai bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan.

2010-an: Bulu Mata Tebal

Makeup mata

Walaupun beberapa model dan aktris sudah mulai menata alisnya dengan bantuan profesional, gaya bulu mata yang tebal ini mulai booming di tahun 2012. Sejak itulah, para model dan wanita lain yang terlalu banyak mencabut bulu matanya malah jadi menyesal. Mereka menggunakan berbagai produk untuk menumbuhkan bulu mata, lalu berlatih untuk mengisi serta menebalkan alis dengan pensil alis ataupun powder. Semakin banyak juga salon kecantikan yang menyediakan jasa menebalkan bulu mata dengan sekejap, dan tentunya yang bisa bertahan lama.

Bagaimana, ladies? Make up mata era manakah yang menjadi favoritmu?

Marga Apsari
A happy-go-lucky foodie. Not that kind of a girl you'll see everyday
Share this article

Artikel Terkait

Oh! Alergi Akibat Makeup!

Mudah sekali bagi seorang wanita tergoda membeli makeup baru, apalagi dengan harga yang murah atau diskon tanpa memperhatikan komposisinya cocok atau tidak pada kulitmu sehingga menimbulkan alergi

Yenni Octavia