Ragam Makna Panggilan Sayang Sang Buah Hati Kepada Ibunya
Mama, mami, bunda, ummi, ibu, manakah yang kamu gunakan untuk memanggil ibumu, ladies?
Cara mendidik anak antara orangtua yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Walaupun sama-sama ingin mendidik buah hati agar cerdas dan santun, gaya ibu yang satu pasti berbeda lho dengan ibu lainnya. Bukan cuma berbeda dalam hal pola asuh, tetapi perbedaan pada hal kecil seperti panggilan untuk ibu.
Tahukah kamu kalau ragam panggilan anak terhadap ibu ternyata memiliki perbedaan makna?
Makna Panggilan Sayang Anak Pada Ibu
Jadi, setiap panggilan yang berbeda akan menunjukkan ikatan hubungan yang berbeda dalam relasi ibu dan anak. Beberapa panggilan untuk ibu berikut ini tentu bukanlah hal yang asing bagi para wanita Indonesia :
Mama
Panggilan mama adalah salah satu sebutan untuk memanggil ibu yang paling populer di Indonesia. Seperti yang dikutip dari situs Cafemom, panggilan mama bisa diartikan sebagai sikap over protektif pada si buah hati. Para ibu yang dipanggil dengan sebutan mama biasanya ingin menghabiskan banyak waktu bersama anaknya. Sebenarnya tentu tidak masalah dipanggil mama, asalkan kamu dapat menempatkan diri sebagai ibu yang baik dan mengerti kebutuhan sosialisasi anak ya, ladies.
Mami
Dahulu panggilan mami identik dengan orangtua dari kalangan mapan. Tetapi kini siapa pun bisa menjadikan panggilan ini sebagai sebutan yang umum. Kesan memanjakan anak tampak pada panggilan yang satu ini. Ketika si buah hati masih kecil tentu tidak jadi masalah. Tetapi jangan sampai perilaku memanjakan anak tersebut berlanjut terus hingga anak beranjak dewasa. Sebab hal ini bisa mempengaruhi perkembangan psikologis dan kemampuan sosialisasi anak.
Bunda
Kata “bunda” sering didengar pada beragam dongeng atau kisah zaman dahulu. Ibu yang dipanggil dengan sebutan bunda sering digambarkan sebagai ibu yang menuntut kesempurnaan pada anaknya. Meskipun terdengar manis, jangan sampai sosok ibu yang dipanggil dengan sebutan bunda menjadi orang tua yang diktator dan membebani anak, ya.
Ummi
Ummi berasal dari Bahasa Arab yang berarti “ibu saya”. Beberapa dekade yang lalu panggilan ini belum populer di Indonesia, tetapi kini sudah mulai banyak orangtua yang menggunakannya. Panggilan ummi kerap digunakan oleh anak-anak yang berasal dari keluarga muslim. Panggilan yang satu ini mengesankan bahwa sang ibu ingin anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang santun dan relijius. Sehingga pendidikan akhlak diberikan sejak awal melalui cara yang sederhana, salah satunya dengan cara menyebut orangtua secara sopan.
Mak atau Emak
Apa yang terbayang di benakmu ketika mendengar panggilan “mak” atau “emak”? Tentu saja panggilan ini terkesan kampungan. Tetapi nyatanya, panggilan ini mampu memberikan kesan hubungan yang erat antara ibu dan anak. Ibu yang dipanggil dengan sebutan mak atau emak biasanya akan memprioritaskan kepentingan anak sebagai hal yang harus didahulukan. So sweet, ya.
Ibu
Ibu merupakan panggilan baku yang terkesan sangat Indonesia. Tidak cuma digunakan untuk memanggil ibu kandung, panggilan ini juga selalu digunakan untuk menyebut guru wanita di sekolah. Ternyata panggilan ini memiliki kesan yang netral. Para orangtua yang dipanggil ibu adalah orangtua yang menjalankan hubungan baik dengan buah hatinya sesuai dengan norma ketimuran yang berlaku di masyarakat.
Memanggil Nama
Memanggil ibu dengan namanya sendiri memang terasa aneh di Indonesia. Karena kebiasaan ini berasal dari kebudayaan barat. Ibu yang tak keberatan dipanggil dengan namanya saja berarti ingin menjadi sosok yang dekat dengan anak. Tanpa mementingkan norma kesopanan, sang ibu bersedia menjadi sahabat yang baik dan akrab dengan si buah hati.
Ma’am
Ma’am merupakan singkatan dari kata “madam” yang berarti nyonya. Kesan orangtua yang otoriter jelas tergambar dari panggilan ini. Tetapi tak perlu khawatir, karena panggilan ini tidak pernah digunakan di Indonesia. Biasanya ma’am hanya digunakan untuk sebagai panggilan untuk guru wanita atau sosok wanita lainnya yang sudah menikah.
Apa pun panggilannya, jangan sampai panggilan tersebut menjadi dasar bimbingan yang keliru bagi si buah hati, ya. Sebagai ibu yang baik, kamu tentu paling tahu apa yang dibutuhkan oleh putra putri kesayanganmu.