Kawaii Beauty Japan

Food

Seafood Kaya Akan Nutrisi Tapi Terancam Merkuri, Ini Triknya

Seafood kaya akan nutrisi. Namun akhir-akhir ini sering diberitakan bahwa kandungan merkuri di dalam seafood berbahaya. Lalu, apakah sebaiknya kita tidak mengkonsumsi seafood sama sekali?

Santi Berlinawati

Merkuri memang logam yang cukup berbahaya jika terus menerus dimasukkan ke dalam tubuh. Hangat diberitakan bahwa kita harus hati-hati terhadap jenis-jenis ikan yang memiliki kandungan merkuri tinggi. Hal ini cukup membuat panik masyarakat karena seafood sudah menjadi andalan sumber protein. Apa yang harus dilakukan?

BACA JUGA: Gak Suka Makan Ikan? Ih Rugi!

Seafood Kaya Nutrisi

Sudah bukan rahasia lagi jika seafood memiliki kandungan gizi yang sangat bagus bagi tubuh. Kandungan protein dari seafood sangat tinggi dengan omega-3 asam lemak tak jenuh ganda yang sangat bermanfaat untuk kesehatan serta menjaga kadar kolesterol. Selain itu seafood juga mengandung asam EPA dan DHA. Belum lagi zat besi dan yodiumnya.

Kandungan vitamin pada makanan laut juga tak kalah penting. Vitamin A dalam minyak hati ikan sangat bermanfaat untuk kesehatan mata. Vitamin D pada daging dan telurnya diperlukan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang. Sedangkan vitamin B6 berperan dalam metabolisme dan mencegah anemia serta kerusakan syaraf. Mengkonsumsi seafood secara teratur dapat menurunkan resiko berbagai macam penyakit, seperti serangan jantung dan Alzheimer.

Ancaman Merkuri Dari Seafood

Meskipun seafood tergolong makanan yang kaya nutrisi, namun ada bahaya yang mengancam dari mengkonsumsi makanan laut. Bahaya tersebut berasal dari kandungan merkuri dan polutan lainnya. Hal ini menyebabkan dilema. Di satu sisi kita dianjurkan untuk menyantap makanan laut, di sisi yang lain kita dihadapkan pada bahaya yang mengancam.

Bahkan beberapa minggu terakhir ini hangat diberitakan penemuan lain terkait kandungan merkuri yang berbahaya pada seafood. Pertama, sebuah penelitian menemukan hubungan antara merkuri dengan gangguan autoimmune pada wanita. Dan sebelum itu juga ditemukan bahwa kontaminasi merkuri pada tuna sirip kuning meningkat drastis lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Trik Konsumsi Seafood: Variasikan Menu Seafood-mu

Salah satu trik mudah untuk tetap dapat mengkonsumsi makanan laut dengan cara yang lebih aman adalah memvariasikan menu seafood-mu. Tetap masukkan seafood ke dalam menumu, namun jangan pilih jenis seafood yang sama. Kamu bisa makan seafood sebanyak 2 sampai 3 kali setiap minggunya, tapi ingat untuk memilih menu yang berbeda-beda. Hindari konsumsi jenis seafood yang sama, setiap jenis boleh kamu konsumsi maksimal 2 sampai 3 kali setiap bulannya. Demikian yang dijelaskan oleh Timothy Harlan, MD, seorang dokter ahli penyakit dalam dan editor Dr.Gourmet.

Trik ini tidak sulit untuk dilakukan karena ada cukup banyak jenis pilihan seafood, mulai dari udang, kepiting, salmon, kerang, ikan cod, ikan trout, tuna, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, kamu tidak perlu mengulangi menu yang sama sebanyak dua kali dalam sebulan.  

BACA JUGA: http://Tak Hanya Lezat, Kerang Juga Kaya Manfaat Bagi Kesehatan

Strategi ini sangat bermanfaat karena dengan mengkonsumsi jenis makanan laut yang berbeda-beda, maka kandungan merkuri yang masuk ke tubuh juga bervariasi. Misalnya mengkonsumsi ikan dengan kandungan merkuri sedang dikombinasi dengan menu ikan salmon liar yang memiliki kandungan merkuri rendah akan menurunkan resiko bahaya terkontaminasi merkuri.

Dengan demikian, kamu tidak perlu takut lagi mengkonsumsi seafood. Kombinasikan berbagai macam seafood ke dalam menu makanmu, dan dapatkan manfaat kandungan nutrisi seafood tanpa khawatir akan ancaman merkurinya.

Santi Berlinawati
Share this article

Artikel Terkait

Perayaan Natal Ala Jepang

Pada tanggal 25 Desember, semua orang di seluruh dunia merayakan hari Natal, terutama bagi umat Kristiani. Tentunya setiap negara memiliki cara yang berbeda-beda untuk merayakan natal, termasuk Jepang

Yenni Octavia