“Lapar Galak, Kenyang Bodoh,” Ternyata Bukan Sekadar Lelucon!
Jadi, apakah kondisi “lapar galak, kenyang bodoh” benar-benar ada? Mari simak dulu faktanya!
“Lapar galak, kenyang bodoh”
Kalimat tersebut memang terdengar lucu, ya. Bagi kamu yang belum pernah mendengarnya, yang dimaksud oleh kalimat tersebut adalah orang yang lapar biasanya cenderung galak dan tidak sabaran. Sementara ketika merasa kenyang, orang justru cenderung malas untuk berpikir dan bertindak.
Faktanya, kalimat tersebut bukan sekadar humor belaka lho, ladies. Ada fakta ilmiah yang dapat menjelaskan tentang hubungan antara kenyang dengan kemalasan berpikir atau hubungan antara kondisi lapar dengan perangai galak. Berikut ini adalah ulasannya!
Lapar Benar-Benar Bisa Menimbulkan Rasa Marah
Rasa lapar rupanya juga berpengaruh pada produksi hormon serotonin dalam tubuh. Ketika lapar, tubuh akan mengalami penurunan produksi hormon serotonin. Padahal serotonin berfungsi untuk membuat perasaan bahagia dan tenang. Kadar gula darah yang menurun karena belum makan juga berpotensi menimbulkan sikap agresif.
Orang yang lapar akan mengalami penurunan produksi serotonin serta penurunan kadar gula darah. Akibatnya, orang yang merasa lapar akan lebih mudah dan suasana perasaannya yang tidak stabil.
Mengonsumsi Minuman Ringan dan Makanan Cepat Saji
Orang-orang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman ringan tanpa diimbangi pola hidup sehat tentu lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan. Penelitian yang diterbitkan di Journal of Annals of Neurology pada Mei 2010 menyatakan bahwa ada hubungan antara obesitas dan penyusutan volume otak.
Lemak visceral berlebihan yang dimiliki orang-orang obesitas akan memperbesar risiko demensia dan penyusutan volume otak. Namun ternyata orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas ternyata memiliki perangai yang lebih riang dan bahagia lho. Wah, kamu pasti tak mau kan hidup bahagia tetapi terus menerus menambah timbunan lemak.
Diet yang Berhasil Tak Selalu Membuat Orang Bahagia
Penelitian lainnya tentang diet menyebutkan bahwa orang yang diet rendah karbohidrat selama 1 tahun memiliki kondisi mood yang lebih buruk daripada orang yang diet rendah lemak. Hal ini tentu bisa terjadi karena diet rendah karbohidrat yang keliru dapat mempengaruhi penurunan kadar gula darah. Padahal kadar gula darah yang rendah bisa membuat orang bersikap agresif dan mengalami perubahan mood.
Jadi, sebaiknya kamu memilih jenis diet yang tepat ya, ladies. Diet yang tidak menyiksa diri, tidak membuatmu terlampau lapar, dan tidak mempengaruhi mood-mu.
Hal yang harus kamu lakukan demi kesehatanmu adalah memilih pola hidup sehat yang paling tepat untuk dirimu sendiri. Setiap orang pasti memiliki kondisi tubuh dan kualitas kesehatan yang berbeda-beda. Jangan sampai predikat “lapar galak, kenyang bodoh” melekat pada dirimu, ya. Makanlah secukupnya dan imbangi dengan aktivitas fisik teratur. Pastikan kamu selalu merasa nyaman dan bahagia dengan dirimu sendiri.