Kawaii Beauty Japan

Scrolling blog seorang fashion blogger profesional memang seringkali sukses bikin kita ngiler dengan baju-baju yang elegan, baju yang lucu, gaya yang out of the box dan konsep foto yang keren. Tapi ternyata, jadi fashion blogger tidak melulu mengenai hal-hal seperti itu saja. Bersamaan dengan banyak keuntungan yang bisa didapat, ada pula kerugiannya. Yuk kita baca, enak dan tidak enaknya jadi fashion blogger.

Enaknya Jadi Fashion Blogger

#1 Dikagumi Banyak Orang

Kalau kamu adalah fashion blogger yang cukup punya banyak pembaca reguler, itu adalah bukti bahwa gaya kamu dikagumi banyak orang. Mungkin ada beberapa dari mereka yang mengikuti gaya yang kamu post di blog ketika keluar rumah, atau ada yang sekedar mengagumi cara kamu mix and match outfits. Seorang fashion blogger, sedikit banyak pastilah bangga dengan fakta ini. Kalau kamu suka fashion, tentunya merupakan kebanggaan tersendiri kalau gaya fashion kamu mendapatkan pengakuan dan menginspirasi banyak orang, bukan?

#2 Memperluas Koneksi

Bukan hal yang aneh bagi seorang blogger untuk memiliki banyak teman sesama blogger juga. Blogger memang dikenal sebagai cara seseorang menuangkan passion sekaligus cara untuk mendapatkan banyak teman baru dengan saling berkunjung ke blog masing-masing. Hal ini berlaku juga untuk fashion blogger. Kamu jadi bisa berkenalan dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan dan hobi yang sama dengan kamu.

#3 Sponsorship dan Endorsement

Ini nih, yang jadi motif kebanyakan blogger baru-baru ini. Mulai merebaknya sistem sponsorship dan endorsement di Indonesia (meski sistem ini sudah terkenal lebih dahulu di luar negeri) dari berbagai macam brand mulai dari brand nasional hingga internasional. Kalau blog kamu banyak pengunjung regulernya, disponsori oleh brand terkenal atau mungkin favorit kamu, bukan lagi mimpi. Enak yah?

Tidak Enaknya Jadi Fashion Blogger

#1 Sering Mengalami Pencurian Foto Oleh Oknum yang Tidak Bertanggungjawab

Kalau foto-foto fashion kamu memiliki konsep yang keren, dengan teknik fotografi yang baik dan resolusi foto yang tinggi, kamu pasti akan jadi sasaran empuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini. Kalau fotomu tidak digunakan untuk kepentingan komersial dan mencantumkan sumber mungkin tidak apa-apa. Tapi yang biasa terjadi adalah foto pribadimu digunakan orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan komersial, tanpa mencantumkan sumber blog kamu. Tapi tenang saja, hal ini tidak akan terjadi dengan kamu yang hanya foto di garasi rumah dengan kamera handphone. Kalau kamu merasa foto-foto kamu berkonsep baik dan tidak ingin ada orang tidak bertanggung jawab menyalahgunakannya, kamu bisa menggunakan watermark pada fotomu.

#2 Dianggap Remeh Oleh Beberapa Orang Yang Tidak Mengerti

Tidak semua orang mengerti betapa dalam kamu harus mengerti fashion untuk bisa menjadi fashion blogger yang profesional. Beberapa fashion blogger terkenal mengaku sering dicap dangkal. Cap ini muncul mungkin karena seorang fashion blogger terlihat hanya memikirkan hal material seperti baju, tas, aksesoris dan hal semacamnya. Padahal hal ini wajar saja. Lebih terlihat seperti bentuk rasa iri yang dipendam. Coba deh, kalau food blogger memikirkan makanan-makanan enak setiap hari, apa akan dicap demikian pula? Fashion blogger yang baik dan profesional sangat memperhatikan konsep dan konsistensi gaya yang mereka visualisasikan di blog mereka. Bukan tidak mungkin seorang fashion blogger dapat membuat pakaian bekas terlihat seperti barang mahal di blog mereka. Itu membutuhkan kreativitas yang tinggi dan kecintaan yang dalam terhadap fashion. Jadi jangan pandang mereka sebelah mata hanya karena mereka cantik dan selalu berfoto dalam balutan baju-baju yang unik dan indah.

Ada keuntungan, ada juga kerugian. Ada enak, ada juga tidak enaknya. Itu semua bagian dari kehidupan, termasuk ketika kita ngeblog atau menjalani apapun yang kita sukai. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa tetap jadi diri kita sendiri, dan jalani hidup kita tanpa terlalu banyak melihat ke kanan dan ke kiri. Jalanilah, apa yang kamu sukai dan kamu percayai. Oke, ladies?