Kawaii Beauty Japan

Health

Kenali Lebih Dekat tentang Kanker Kolorektal

Saling terbuka dan mendukung itu perlu, apalagi dengan deteksi dini kanker kolorektal ini. Kenali lebih dekat ya, ladies!

Rinanti Hasari

Jakarta - Merck sebagai perusahaan sains dan teknologi bersama-sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) telah menggelar sesi diskusi dengan tema "Kenali Kanker Kolorektal Lebih Dekat". Media briefing  ini diselenggarakan guna untuk mengedukasi masyarakat tentang kanker kolekteral dan pentingnya deteksi dini untuk pengobatan yang tepat. Kegiatan pada 3 April 2018 ini dihadiri oleh para narasumber yang merupakan pengurus dari Yayasan Kanker Indonesia, diantaranya ada Prof. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD- KHOM, FACP, FINASIM, dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD-KHOM dan Dr. Adityawati G. Parengkuan, M.Biomed. Selain ketiga narasumber yang merupakan pengurus dari YKI, adapula Medical Director PT Merk Tbk, dr. Risa Anwar, turut memeriahkan acara siang ini.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kanker kolorektal merupakan penyebab kematian kedua terbesar untuk pria dan ketiga terbesar untuk perempuan. Kanker akan tumbuh pada usus besar atau rektum yang dipengaruhi oleh gaya hidup. Fakta membuktikan bahwa 30% penderita kanker kolorektal adalah pasien di usia produktif. Faktor lingkungan dan gaya hidup tidak sehat memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kasus kanker di Indonesia, salah satunya kanker kolorektal ini.

Tersedianya terapi target dan pemeriksaan status penanda tumor RAS, Yayasan Kanker Indonesia berharap angka kematian akibat kanker kolorektal dapat terus berkurang. Demikian dengan kasus dimana sebagian pasien kanker kolorektal menjalani pembuatan lubang melalui operasi pengangkatan laring, saluran cerna (usus besar), atau saluran kemih, disebut dengan ostomate. Mereka membutuhkan pemasangan kantong stoma sebagai fasilitas sederhana agar dapat menjalani hidup normal. Tentunya hal ini membutuhkan pendampingan perawat yang mempunyai keahlian untuk merawat luka, stoma dan inkontinesia (WOCN - Wound, Ostomate and Continence Nurses). YKI sendiri sangat mendukung para perawat WOCN dalam pelatihan sehingga mereka dapat mendirikan sekolah WOCN di Indonesia. Tak tertinggal pula, YKI juga mendistribusikan bantuan kantong-kantong stoma kepada ostomate yang membutuhkan karena mengingat harga kantong ini sangat mahal dalam penjualannya. 

Untuk itu Merck meluncurkan inisiatif terbarunya, yaitu "Gut Strength" yang ingin mengajak para masyarakat agar lebih terbuka dan memberikan dukungannya kepada para penderita kanker, khususnya kanker kolorektal. "Gerakan ini berfokus pada tiga elemen yaitu kebersamaan, kekuatan dan dukungan", tutup dr. Risa dalam acara diskusi Yayasan Kanker Indonesia dengan Merck ini.

Rinanti Hasari
Share this article

Artikel Terkait

Jangan Asal ke Tukang Gigi!

Kawat gigi identik dengan gaya dan kekinian, akan tetapi banyak orang yang malah memutuskan untuk memasang kawat gigi bukan dengan dokter spesialis melainkan tukang gigi. Ini dia bahayanya!

Istiarina Putri