Kamikatsu, Kota Kecil di Jepang yang Nyaris Tidak Menghasilkan Sampah
Sudah muak dengan masalah sampah? Kondisi Kota Kamikatsu ini patut dicontoh, lho.
Jijik sekali kalau melihat tumpukan sampah di sekitar rumahmu ya, ladies. Sampah yang kotor dan mengeluarkan aroma tak sedap memang menjadi masalah klasik di Indonesia. Mungkin sudah saatnya Indonesia belajar dari sebuah kota kecil di Jepang dalam hal pengelolaan sampah. Kota bernama Kamikatsu yang terletak di Pulau Shikoku, Jepang tersebut dikenal sebagai kota yang tidak pernah menghasilkan sampah.
Program Zero Waste Sejak Tahun 2003
Kamikatsu memang merupakan sebuah kota kecil. Jumlah penduduknya pun hanya 1.700 orang saja. Namun hal tersebut tidak menghalangi Kamikatsu untuk aktif menjalankan program Zero Waste sejak tahun 2003. Prinsip dasar dari program tersebut sebenarnya sangat sederhana, hanya memilah dan mendaur ulang sampah menjadi produk yang dapat kembali digunakan.
Pada kenyataannya, pelaksanaan Zero Waste tidak semudah apa yang kamu bayangkan. Setiap sampah yang dihasilkan harus dipilih dan dikelompokkan menjadi 34 jenis sampah yang berbeda-beda. Ada sampah sisa sayur dan buah, kardus, kertas, botol kaca, styrofoam, dan masih banyak lagi. Bahkan yang lebih hebatnya, klasifikasi sampah plastik juga dibuat secara cermat. Plastik bersih dan plastik yang terkena noda hingga sulit dibersihkan harus dikelompokkan pada jenis yang berbeda.
Kota Kecil yang Asri dan Ramah Lingkungan
Mengunjungi Kamikatsu terasa sangat menyenangkan. Lingkungannya begitu bersih dan asri tanpa pemandangan tumpukan sampah. Sejumlah pakaian dan sisa-sisa kain bekas juga dimanfaatkan untuk membuat produk bernilai ekonomis seperti boneka, pakaian atau syal. Keberhasilan program Zero Waste tentu tidak lepas dari peran seluruh masyarakat yang mau belajar memilah dan mengolah sampah.
Sungguh tidak mudah memisahkan setiap sampah rumah tangga ke dalam klasifikasi 34 jenis sampah. Meskipun tidak semua masyarakat bisa memilah sampah dengan baik, setidaknya di tahun 2016 ini masyarakat Kamikatsu sudah semakin terlatih dan terus belajar.
Pada tahun 2016, baru 80% saja sampah Kamikatsu yang berhasil diolah kembali atau dijadikan pupuk kompos. Target untuk memanfaatkan sampah secara 100% akan berusaha dicapai oleh Kamikatsu hingga tahun 2020 mendatang.
Kalau kota kecil seperti Kamikatsu saja bisa, tentu kamu juga bisa melakukannya, ladies. Mari menyikapi masalah sampah secara bijak supaya keberadaan sampah tersebut tidak lagi mengganggu kita.