Kawaii Beauty Japan

Lifestyle

Inilah Alasan Mengapa Kamu Wajib Mencuci Celana Dalam Barumu

Masih baru kenapa harus dicuci? Ya, ilmuwan sangat setuju, bahkan mengharuskan kita untuk mencuci celana dalam yang baru dibeli. Jika tidak, siap-siap saja dengan akibatnya bagi kesehatanmu.

Santi Berlinawati

Meskipun mungkin celana dalam biasanya tidak boleh dicoba terlebih dahulu sebelum membeli, namun bukan berarti bebas dari ancaman penularan penyakit. Ratusan orang mungkin sudah memegang celana dalam tersebut. Mulai dari pekerja pabrik yang memproduksi dan mengemasnya, pegawai toko yang memajangnya, atau orang-orang yang sedang berbelanja yang tertarik dan tergoda untuk membelinya namun tidak jadi.

Mencuci Celana Dalam Baru Bisa Mencegah Penyebaran Kuman

Celana dalam baru sangat rentan terhadap dampak penyebaran kuman, termasuk staphylococcus, MRSA dan norovirus (flu perut). Kuman tersebut dapat berasal dari seseorang yang baru saja mengalami muntah dan diare, kemudian pergi berbelanjan karena sudah merasa baikan. Padahal sebenarnya kuman-kuman tersebut masih berasa di dalam tubuhnya hingga 2 hari berikutnya, sehingga bisa menempel pada celana dalam yang dilihatnya di toko dan menyebar ke mana-mana.

Kuman mampu hidup di mana pun, mulai dari beberapa menit pada kapas hingga 6 bulan (pada kasus staphylococcus). Jadi sangat beralasan jika para ilmuwan mengatakan bahwa kamu harus mencuci celana dalam barumu sebelum memakainya.

Mencuci Celana Dalam Baru Menghilangkan Kontaminasi Bahan Kimia

Alasan lain yang tak kalah penting kenapa kita harus mencuci celana dalam baru kita adalah karena selama proses pembuatannya, celana dalam sudah terpapar oleh ribuan jenis bahan-bahan kimia yang bisa sangat berbahaya. Bahan baku kapas disemprot dengan pestisida. Terkadang juga dicampur dengan serat sintetis, seperti nilon, akrilik, polyester, atau spandex, yang memerlukan kurang lebih 8.000 jenis bahan kimia sendiri untuk memproduksinya.

Pada saat sudah jadi, kain-kain tersebut mungkin disemprot fungisida untuk mencegah jamur tumbuh selama proses pengiriman, diwarnai dengan pewarna kimia, diberi pengawet warna, dilapisi dengan lapisan anti karat dan api, dilembutkan dengan phthalates, dan dibuat agar tidak menyusut menggunakan formaldehyde.

Semua bahan tersebut dapat menyebabkan gatal, iritasi, bahkan bengkak pada daerah vulva. Ketika bahan kimia menyebabkan iritasi dan membuat kelembaban terjebak di dalam area yang sudah lembab, hal tersebut bisa menyebabkan gatal-gatal pada daerah anus.

Meskipun angka kasus gangguan kesehatan akibat pemakaian celana baru rendah, namun begitu juga dengan upaya pencegahannya. Mulai sekarang, jangan remehkan pentingnya mencuci celana dalam baru. Cara itu akan mengurangi serangan kuman dan bahan kimia yang sudah menumpuk beberapa lama di sana, sehingga kamu akan merasa aman dan nyaman.

Santi Berlinawati
Share this article

Artikel Terkait

Casually Formal You!

Beberapa kantor sekarang sudah tidak terlalu ketat dalam mengatur cara berpakaian pegawainya, yang penting pakaian tetap terlihat sopan serta rapi, dan ini dia caranya

Yenni Octavia