Agar Tidak Baper Karena Timbangan Berat Badan, Hindari Menimbang pada 7 Kondisi Ini
Ups, ternyata bukam cuma gebetan yang bisa bikin baper. Jarum timbangan berat badan yang bergerak ke kanan pun bisa!
Banyak yang menyatakan bahwa menimbang berat badan sesering mungkin sangat bermanfaat bagi kestabilan berat badan. Hal ini tentu saja benar. Karena kamu bisa mengontrol berat badan secara lebih mudah jika kamu sudah mendeteksi kenaikan berat badan. Tetapi ternyata terlalu sering menimbang berat badan juga bisa bikin kamu baper, lho!
Hindari Timbangan Berat Badan Pada 7 Kondisi Ini
So, supaya kamu tidak baper karena timbangan berat badan yang bergerak ke kanan, sebaiknya kamu menghindari menimbang berat badan pada 7 kondisi ini :
Sesaat Setelah Makan
Berat badanmu naik 1-2 kg usai makan?
Tak perlu panik, ladies. Karena bergesernya jarum timbangan berat badan tersebut terjadi karena jumlah makanan yang kamu konsumsi. Selain itu, kenaikan berat badan juga bisa disebabkan oleh peningkatan volume darah setelah makan serta konsumsi makanan tinggi natrium yang mengikat cairan dalam tubuh.
Beberapa Minggu Pertama Setelah Memulai Diet
Menurut Mayo Clinic, penurunan berat badan di minggu-minggu pertama diet memang wajar pada semua jenis diet. Sebab tubuh tak hanya melepas energi dan cadangan lemak, namun juga melepas cairan dalam tubuh.
Jika ingin hasil timbangan berat badan yang lebih akurat, mulailah menimbang badan secara konstan setiap minggu. Jangan hanya menjadikan berat badan di minggu-minggu pertama sebagia patokan keberhasilan diet.
Setelah Meminum Banyak Air
Setelah kamu minum banyak air, tentu saja berat badanmu jadi bertambah. Satu gelas besar air seberat 16 ons bisa menjadi 0,5 kg berat badan pada timbanganmu. Asalkan kamu meminum air putih tanpa tambahan apa pun, tentu kamu tak perlu khawatir berat badanmu akan melonjak drastis.
Sehabis Melakukan Aktivitas Fisik
Tak sedikit orang yang penasaran dengan penurunan berat badan usai beraktivitas fisik. Padahal cadangan lemak dalam tubuh akan dibakar secara bertahap. Berat badan yang sedikit turun setelah melakukan aktivitas fisik disebabkan oleh keringat dan kekurangan cairan tubuh. Kamu butuh latihan yang lebih intensif agar bisa menurunkan berat badan dengan benar. Maka dari itu, disarankan untuk hindari timbangan berat badan setelah melakukan aktivitas fisik.
Baru Melahirkan
Berat badanmu pasti turun setelah melahirkan. Karena bayi, plasenta, cairan ketuban, dan volume darah sudah keluar dari tubuh. Tetapi tak perlu kecewa jika penurunan berat badan setelah melahirkan ternyata tidak drastis. Lakukan pola hidup sehat dan pemberian ASI eksklusif untuk mendukung pergerkan panah timbangan berat badan ke arah kiri selama beberapa bulan setelah melahirkan.
Sebelum Tidur
Hal yang satu ini mungkin pernah kamu lakukan. Menimbang berat badan di pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Sebaiknya kamu tidak melakukan hal ini karena berat badan sesaat sebelum tidur hanya menggambarkan aktivitas fisik serta konsumsi air dan makanan hari ini. Sebaiknya menimbang berat badan dilakukan seminggu sekali, pada waktu, tempat, dan pakaian yang sama. Cara menimbang berat badan ini akan menunjukkan hasil yang akurat.
Pada Masa Menstruasi
PMS (Pre Menstruation Syndrome), proses ovulasi, dan masa menstruasi bukanlah saat yang tepat untuk mengukur di timbangan berat badan. Masa-masa ini membuat berat badanmu berubah-ubah secara fluktuatif. Hari ini bisa saja kamu menemukan kalau beratmu turun 2 kg, tetapi mungkin hasil yang berbeda akan kamu dapatkan ketika menimbang di esok hari. So, usahakan untuk tidak menimbang berat badan selama masa menstruasi ya!
Bila kamu senantiasa menjalani pola makan sehat dan rutin beraktivitas fisik, kamu pasti tak khawatir dengan angka di timbangan berat badanmu. Timbanglah berat badanmu secara teratur pada waktu yang tepat supaya kamu tidak baper dengan hasilnya.