Kawaii Beauty Japan

Health

Hati-Hati! Kenali Gejala Postpartum Depression yang Sering Menyerang Ibu yang Baru Melahirkan

Melahirkan buah hati adalah hal yang dinanti-nanti oleh wanita manapun. Sayangnya kegembiraan ini bisa terganggu dengan adanya pospartum depression yang bisa dialami wanita yang baru saja melahirkan.

Santi Berlinawati

Postpartum depression merupakan hal yang wajib diwaspadai oleh seorang ibu usai melahirkan buah hatinya. Jika dibiarkan, gangguan ini bisa mengganggu tumbuh kembang si kecil, bahkan bisa melukai bayi atau malah sang ibu sendiri. Penderita yang mengalami postpartum depression umumnya dapat terjadi sepuluh hari pertama pasca persalinan hingga mencapai satu tahun. Apa saja sih tanda-tanda ketika seorang mengalami postpartum depression? Simak gejalanya sebelum terlambat, ladies.

Mirip Baby Blues

Sindrom baby blues umum sekali dialami wanita yang baru saja melahirkan. Bahkan 75% wanita akan mengalaminya dengan tanda-tanda cemas, sedih, stres, dan tidak nyaman yang berlebihan tanpa alasan yang jelas. Baby blues biasanya akan berhenti dengan sendirinya setelah 7 hingga 10 hari usai melahirkan. Jika tidak, ada baiknya jika wanita yang mengalami baby blues berkepanjangan berkonsultasi dengan dokter karena bisa jadi itu adalah tanda-tanda gangguan yang lain, termasuk postpartum depression. Apalagi jika mulai ada pikiran untuk menyakiti bayi atau diri sendiri.

Cemas

Perasaan cemas

Ketika kamu mengalami postpartum depression, kamu akan mengalami gejala yang mirip dengan kondisi depresi klinis, seperti tidak mampu berkonsentrasi, perubahan nafsu makan dan energi, serta kurang bahagia. Namun, gejala yang paling kentara pada postartum depression adalah kecemasan yang berlebihan. Terlalu cemas bisa ditunjukkan dengan otot yang menegang, dada yang mengencang, mata berkedut, dan mual, serta memicu pikiran bahwa ada hal buruk yang akan terjadi pada sang bayi. Misalnya saja bagaimana jika aku menjatuhkan bayiku ketika menuruni tangga, atau bagaimana jika aku terpeleset ketika menggendongnya? Jika pikiran-pikiran ini mulai mengganggu fungsi seorang ibu, maka dia harus segera mencari bantuan dari ahlinya.

Tidak Mampu Membuat Keputusan

Bingung

Tak diragukan memang minggu-minggu pertama melahirkan bisa membuat seorang ibu benar-benar stres. Pada umumnya mereka mengeluh bahwa mereka tidak punya cukup waktu, dan tidak sempat mandi atau makan. Dan ketika seorang wanita menderita postpartum depression, dia juga akan merasa kesulitan memutuskan sesuatu, bahkan pada hal-hal kecil seperti memilih baju si kecil atau untuk dirinya sendiri.

Kesulitan Menjalin Ikatan dengan Si Kecil

Ketika nenek, suami, teman, atau tetangga begitu gemas dengan si kecil yang baru saja dilahirkan, kenapa sang ibu justru merasa tak acuh? Ternyata ketika seseorang depresi, dia memang tidak mampu melihat atau merasakan apa yang ada di sekitarnya, termasuk untuk fokus pada sang bayi. Padahal penting sekali untuk menjalin ikatan dengan si kecil karena hal itulah yang akan mengawali proses sosialisasinya nanti. Tanpa ikatan tersebut, akan sulit bagi si kecil untuk berhubungan dengan orang lain. Jadi agar tidak berefek negatif pada bayi, segeralah cari bantuan dari profesional.

Merasa Bersalah dan Tidak Mampu

Perasaan bersalah

Ibu baru bisa merasa kacau karena ketidakmampuannya menjalin ikatan dengan si bayi atau hal lain yang merasa dia perlukan untuk menjadi seorang ibu dan postpartum depression bisa membuat mereka merasa malu dan bersalah. Mereka juga merasa tidak memiliki cukup kemampuan dan merasa gagal, serta berpikir bahwa seharusnya mereka tidak memiliki seorang anak, atau bahkan merasa jika pasangannya akan meninggalkan mereka. Hal ini harus segera dihentikan agar stigma negatif mengenai diri mereka sendiri tersebut tidak mengganggu perannya sebagai ibu.    

Peran pasangan juga sangat penting bagi seorang wanita yang baru saja melahirkan, jadi jangan ragu untuk membicarakan apapun bersama pasanganmu ya, ladies/

Santi Berlinawati
Share this article

Artikel Terkait

Manfaat Jadi Influencer

Apa saja sih manfaat yang bisa kamu dapatkan jika jadi seorang influencer? Apa benar influencer juga memiliki manfaat untuk brand? Yuk baca selengkapnya.

Tha Arpy