Konsumsi Ayam Berbahaya? Masa? Baca Dulu Kenapa!
Siapa yang tidak menyukai lezatnya daging ayam? Bisa dipastikan hampir semua orang menggemarinya. Namun, ternyata mengkonsumsi ayam dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang cukup berbahaya.
Rasanya yang gurih dan mudahnya makanan ini diolah membuat ayam menjadi menu favorit keluarga. Terlebih lagi, sekarang ini banyak sekali produk olahan ayam yang menjadi alternatif makanan instan. Sebut saja nugget, sosis, bakso, dan masih banyak lagi. Ayam juga merupakan sumber gizi dan protein yang sangat penting bagi tubuh. Akan tetapi di balik itu semua ternyata ada bahaya yang mengancam.
Kandungan Gizi pada Ayam
Ayam memiliki kandungan gizi yang tinggi. Di dalam daging ayam terkandung air, energi, protein, lemak jenuh, kolestrol, kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng. Selain itu juga ada beberapa vitamin seperti vitamin C, vitamin B1 (hiamin), riboflavin, niacin, vitamin B6 (pyridoxamine), folat, vitamin B12, vitamin A, vitamin E (tocopherol), vitamin D, dan vitamin K.
Kandungan protein yang tinggi pada ayam akan sangat membantu dalam proses pertumbuhan, metabolisme, dan pembentukan otot kita. Sedangkan, vitamin D membantu penyerapan kalsium, dan menguatkan tulang, serta vitamin A yang berguna untuk kesehatan mata. Di samping itu, kalium dan natrium berfungsi sebagai elektrolit tubuh. Fosfor juga sangat membantu dalam menanggulangi kelemahan, kesehatan tulang, fungsi otak, dan perawatan gigi.
Ancaman Bahaya di Balik Kelezatan Ayam
Di balik kandungan gizi yang tinggi pada ayam, ternyata ada beberapa bahaya yang mengancam, seperti bahaya-bahaya yang berasal dari faktor-faktor berikut ini:
Tumpukan Residu Antibiotik
Antibiotik sangat umum digunakan oleh para peternak secara rutin untuk mencegah penyakit-penyakit menyerang ternak mereka. Residu dari antibiotik ini akan menumpuk di dalam daging dan hati ayam.
Antibiotik yang digunakan ini sebenarnya adalah antibiotik yang ditujukan bagi manusia. Sehingga konsumsi daging atau hati ayam yang mengandung residu antibiotik dalam jangka panjang cukup berbahaya. Hal tersebut dapat mengakibatkan resistansi terhadap antibiotik, kanker, serta mutasi mikroorganisme seperti bakteri. Selain itu juga sangat berbahaya bagi ibu hamil.
Suntikan Hormon
Pada ayam potong, suntikan hormon pertumbuhan juga terus dilakukan agar ternak dapat segera dipanen. Hormon yang digunakan adalah hormon steroid, yang biasanya disuntikkan pada bagian leher dan sayap ayam. Sama halnya dengan antibiotik, residu dari hormon ini juga menumpuk di dalam daging, terutama di bagian tempat disuntikkannya zat yang dapat mempercepat pertumbuhan ayam tersebut.
Mengkonsumsi bagian-bagian ayam tersebut disebutkan dapat memicu sel-sel kanker dan kista. Jadi bagi mereka yang memiliki riwayat dan potensi kanker, disarankan untuk tidak terlalu sering mengkonsumsinya. Selain itu, ada juga beberapa pendapat yang menyatakan bahwa terlalu banyak konsumsi bagian tersebut bagi pria akan menyebabkan meningkatnya feminitas mereka, meskipun belum ada penelitian yang lebih mendalam mengenai hal ini.
Bakteri-Bakteri Berbahaya
Ternyata unggas yang satu ini juga bisa mengandung berbagai macam bakteri seperti Salmonella, Staphlococcus aureus, Campylobacter jejuni, Listeria monocytogenes, dan Escheria Coli. Salmonella merupakan bakteri berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama bagi bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Sedangkan Staphylococcus aureus dapat menyebabkan masalah kulit dan pernapasan, seperti kulit yang memerah, beruam-ruam, dan gatal. Escheria coli dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan, seperti sakit perut, diare, dan mual-mual.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk memastikan bahwa ayam sudah benar-benar dalam keadaan bersih sebelum diolah, serta benar-benar matang agar bakteri-bakteri tersebut sudah mati ketika dikonsumsi. Inilah alasannya kenapa ibu hamil lebih baik tidak terlalu sering mengkonsumsi sate atau steak yang kadar kematangannya masih cukup beresiko.
Agar terhindar dari ancaman-ancaman bahaya di atas, ada baiknya kita lebih berhati-hati dalam memilih ayam. Ayam kampung relatif lebih aman dikonsumsi dibandingkan ayam potong. Saat ini juga mulai marak tren ayam organik yang diternak dengan metode sangat alami menggunakan bahan-bahan organik tanpa zat kimia. Selain lebih sehat, daging ayam organik ini juga lebih gurih karena tumbuh secara alami dari bahan makanan yang sehat.