Kawaii Beauty Japan

Featured

Bagaimana Designer Asal Jepang, Suzuki Takayuki Jatuh Cinta dengan Motif Batik

Rupanya desain apik Jepang dapat dikolaborasikan dengan motif batik Indonesia.

Ayu Dewi Handayani

Suzuki Takayuki adalah designer asal Jepang yang lahir di Aichi, Jepang pada tahun 1975. Ia memulai mendesain brand- nya di Jepang pada tahun 2002 dengan label namanya sendiri dan meluncurkan 2002-2003 Autumn/Winter Collection di Jepang. Designer asal Jepang Suzuki Takayuki, kembali berkolaborasi dengan brand asal Indonesia Bateeq di Jakarta Fashion Week 2016. Label asal Indonesia karya Michellle Tjokrosaputro ini memberikan kebebasan kepada Suzuki Takayuki untuk mengolah dan mendesain motif-motif batik untuk dipertunjukkan dalam Fashion Show di Jakarta Fashion Week pada 27 Oktober 2016 lalu.

JFW

Tidak hanya koleksi batik, namun Suzuki Takayuki juga mendominasi koleksinya dengan motif garis desain yang relaks dan loose, dalam bahan yang sangat ringan, simpel, dan kasual.

Jakarta Fashion Week

Seperti tahun lalu, tampilan koleksinya menitikberatkan kepada inovasi batik melalui pemilihan material, warna dan motif. Kali ini tim Kawaii Beauty Japan berkesempatan berbincang dengan Suzuki Takayuki perihal kolaborasinya dengan motif batik.

Bagaimana awalnya mulanya menjadi designer?

Saya awalnya tidak menyangka saya akan menjadi designer. Saya lulus dari Art school di Tokyo Zokei University dan mengambil jurusan graphic designer. Jadi, dalam perjalanan saya menjadi designer ini saya belajar sendiri.

Darimana inspirasi yang didapatkan untuk belajar menjadi fashion designer? 

Saya terinspirasi Landscape, atmosphere, abstrak. Itulah yang menjadi inspirasi saya

Dalam Jakarta Fashion Week ini berkolaborasi kembali dengan brand asal Indonesia Bateeq, apa yang membuat akhirnya memutuskan untuk berkolaborasi dengan brand asal Indonesia ini?

Teman saya memperkenalkan saya dengan Bateeq dan Jakarta Fashion Week, sehingga tahun ini saya kembali dan menggelar fashion show di Jakarta Fashion Week.

Apa yang membuat akhirnya memutuskan untuk memakai motif batik untuk fasion show ini?

Saya tidak pernah memakai motif ataupun warna untuk koleksi saya di Jepang, dan saya merasa kagum dengan kain disini memiliki pola, motif yang berbeda-beda untuk setiap jenis batiknya. Saya juga kagum dengan batik bisa menjadi tradisi dalam budaya lokal di sini dan masih bisa eksis sampai saat ini.

Di akhir acara fashion show, model diberikan shade warna biru ada apa dengan warna biru?

JFW

Dalam koleksi ini, saya sudah menyiapkan konsep ini dari jauh-jauh hari sebelumnya. Warna biru saya pilih karena saya terinspirasi dengan warna biru langit dan bayangannya. Kesatuan itu disatukan dengan suasana di Indonesia dan anginnya yang sepoi-sepoi, sehingga saya terinspirasi dengan warna biru untuk diekspresikan dengan warna biru.

Apakah berniatan untuk membuat koleksi lainnya dengan kain-kain batik dan Indonesia?

Sebenarnya saya membuat motif sendiri dengan menggunakan motif dan kain dari Indonesia untuk koleksi saya.

Apa pesan-pesan yang bisa disampaikan untuk pembaca KBJ yang ingin bereksperimen dengan fashion atau mengejar karir di dunia fashion?

Dalam dunia fashion, kamu harus mencoba berbagai macam pakaian jangan hanya berpegang pada tren saja. Melalui berbagai macam gaya dan motif untuk menemukan gaya cocok dengan kamu dalam fashion, sehingga kamu bisa mengetahui berbagai macam style yang cocok untukmu.

Tagged in:
Ayu Dewi Handayani
An editor of words.
Share this article

Artikel Terkait

Casually Formal You!

Beberapa kantor sekarang sudah tidak terlalu ketat dalam mengatur cara berpakaian pegawainya, yang penting pakaian tetap terlihat sopan serta rapi, dan ini dia caranya

Yenni Octavia