Apakah Sebenarnya Boleh atau Tidak Mencukur Rambut Kemaluan? Simak Ulasannya Berikut Ini!
Mencukur rambut kemaluan memang masih menimbulkan pro dan kontra. Kira-kira boleh atau tidak ya, ladies? Yuk cari tahu jawabannya di sini!
Banyak orang yang mencukur rambut kemaluannya dengan alasan kesehatan. Ada pula yang mencukurnya demi kenyamanan saat bercinta. Apapun alasannya, kamu harus tetap hati-hati saat melakukannya ya, ladies! Menurut American Journal of Obstetrics and Gynaecology 60% perempuan mengalami minimal satu gangguan akibat mencukur rambut kemaluannya. Umumnya gangguan yang terjadi adalah tergores, iritasi, infeksi, bisul, atau bulu tumbuh ke dalam.
Bahaya Mencukur Rambut Kemaluan
Berikut adalah beberapa gangguan lainnya akibat mencukur rambut kemaluan. Yuk, simak!
Bisul Bernanah
Setelah melakukan pencukuran, biasanya pori-pori akan menjadi lebih besar, sehingga sangat akan sangat mudah bakteri masuk ke dalamnya yang akhirnya akan menyebabkan bisul bernanah. Agar tidak semakin parah, sebaiknya segeralah memberikan antibiotik jika mengalami hal tersebut.
Mengganggu Kesehatan Vagina
Biasanya agar proses mencukur lebih mudah, sebelumnya menggunakan krim khusus untuk mencukur. Dan tentu saja, dalam krim tersebut terkandung bahan kimia yang jika digunakan terlalu sering akan mengakibatkan iritasi dan mengganggu kesehatan vagina.
Risiko Penyebaran dan Penularan IMS (Infeksi Menular Seksual)
Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2012, kirim penghilang rambut ternyata bisa meningkatkan risiko penyebaran dan penularan IMS. Kenapa? Karena ketika kamu menghilangkan rambut, selaput kulitmu juga akan terkikis. Sehingga bakteri lebih mudah masuk ke dalam pori-pori.
Menghilangkan Rambut Kemaluan Lebih Berbahaya bagi Perempuan Gemuk
Penelitian terbaru di Amerika Serikat, seperti yang ditulis The Telegraph, mencukur rambut dengan cara apa pun ternyata lebih berbahaya bagi perempuan yang bertubuh gemuk, apa lagi obesitas karena kata Byrne, kulit perempuan yang gemuk pasti akan bergesekan dengan kulit lain. Tanpa rambut, risiko luka dan iritasi lebih besar. Dan ini akan mengakibatkan bakteri masuk ke dalam pori-pori.
Tips Mencukur Rambut Kemaluan dengan Aman
Agar terhindar dari kondisi yang tidak diinginkan, ada baiknya untuk memperhatikan hal-hal di bawah ini sebelum dan saat mencukur rambut kemaluan.
Memilih Alat Cukur yang Tepat
Ada dua jenis alat cukur yaitu manual dan elektrik. Namun sebaiknya pilih alat cukur manual dan sekali pakai agar terhindar dari infeksi. Alat cukur manual memiliki desain yang dapat menjangkau area intim secara mendalam dan kamu bisa mengontrol gerakan pisau cukur secara perlahan agar tidak melukai area intim yang tidak ditumbuhi bulu.
Gunakan Krim Cukur
Saat mencukur, oleskan krim cukur khusus wanita. Sebaiknya pilih yang mengandung pelembap untuk mencegah kulit menjadi kering. Penggunaan krim sangat penting agar pisau cukur tidak melukai kulit. Hindari memakai krim yang mengandung alkohol karena zat tersebut bisa mengiritasi kulit.
Lakukan Pencukuran yang Benar
Sebelum mencukur, gunting terlebih dahulu bulu kemaluan agar lebih mudah saat proses pencukuran. Setelah agak menipis, tarik kulit, lalu cukur bulu dimulai dari akarnya secara satu arah (dari atas ke bawah). Hindari mencukurnya dari bawah ke atas atau kiri ke kanan.
Diamkan Kulit
Usai mencukur, bersihkan area dan jaga agar tetap kering. Hindari memakai krim, gel, minyak atau apa pun pada kulit. Pemakaian produk tersebut bisa menyumbat folikel atau akar bulu.
Menjaga rambut kemaluan agar tidak terlalu panjang mungkin lebih baik agar tidak lembab, yang bisa menyebabkan tumbuhnya jamur dan bakteri. Tapi sebenarnya, dari segi medis sendiri tidak ada manfaat yang diperoleh dengan mencukur rambut kemaluan ini. Seseorang yang mencukur rambutnya tidak berarti lebih sehat dari yang tidak mencukur. Jadi, mencukur rambut kemaluan adalah pilihan.