Alternatif Karbohidrat Pengganti Nasi yang Baik bagi Tubuh
Sebenarnya berapa kali kita harus makan nasi dalam sehari? Terlalu banyak makan nasi ternyata juga tidak dianjurkan. Ganti nasi dengan alternati karbohidrat lainnya yang tidak kalah lezat dan bergizi.
“Kalau belum makan nasi rasanya ada yang kurang”. Sering dengar teman atau kamu sendiri mengucapkan kalimat itu? Ya, sebagian besar orang Indonesia sepertinya memang sulit sekali lepas dari nasi. Bahkan rata-rata orang Indonesia mengkonsumsi nasi sebanyak 3 kali dalam sehari. Padahal tidak ada yang mewajibkan nasi sebagai menu utama kita. Banyak makanan alternatif pengganti nasi yang juga bisa kamu pilih.
Konsumsi Nasi Tidak Harus 3 Kali Dalam Sehari
Nasi sudah menjadi makanan wajib bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Termasuk di daerah-daerah yang tadinya mengkonsumsi jenis sumber karbohidrat lain. Maka wajar saja jika kebutuhan beras di Indonesia semakin besar setiap tahunnya. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia menempati urutan tertinggi sebagai negara dengan pengkonsumsi beras di dunia.
Di tahun 2015, orang Indonesia mengkonsumsi beras sebanyak 114 kg/kapita/tahun. Jika dihitung konsumsi per hari, maka setiap orang Indonesia mengkonsumsi 312 gram beras tiap harinya.
Meskipun karbohidrat kompleks menempati dasar piramida dalam piramida makanan, sebenarnya kebutuhan tubuh akan karbohidrat tiap harinya hanya 50% sampai 60% dari total kebutuhan tubuh. Tidak perlu makan nasi sampai 3 kali jika kebutuhan karbohidrat sudah terpenuhi.
Terlalu banyak asupan karbohidrat juga tidak baik dan bisa menyebabkan obesitas serta gangguan kesehatan. Nasi putih memiliki level indeks glikemik atau glycemic index (GI) cukup tinggi, yang berarti bisa menyebabkan kadar gula darah cepat naik. Kadar gula darah yang tinggi dapat mengakibatkan diabetes, obesitas, dan kolesterol.
Apa Saja Alternatif Pengganti Nasi yang Baik untuk Tubuh?
Nasi bukanlah satu-satunya sumber karbohidrat yang ada di Indonesia. Negara ini kaya sekali akan makanan berkarbohidrat selain nasi, seperti ubi, singkong, dan jagung. Kita bisa membuat variasi konsumsi karbohidrat sehari-hari dengan mengkombinasikan nasi dan sumber karbohidrat lain.
Berikut ini adalah sumber-sumber karbohidrat lain yang tak hanya bisa menggantikan nasi, tapi juga lebih sehat dari nasi:
Ubi
Ubi jalar memiliki kadar indeks glikemik rendah, yaitu 54, sehingga tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Selain itu, ubi juga mengandung kadar serat, vitamin A, dan C yang cukup tinggi. Warna ungu pada ubi ungu juga tinggi antioksidan. Kamu bisa memilih ubi putih, ungu, atau kuning dengan cara direbus, direbus, atau dibakar.
Singkong
Seperti halnya ubi, indeks glikemik singkong juga rendah, kurang dari 55. 100 gram singkong bisa memberimu energi sebesar 121 kkal, serta berbagai macam zat lainnya yang diperlukan tubuh, termasuk fosfor, karbohidrat, kalsium, vitain C, protein, dan lain-lain. Serat yang tinggi membuat konsumsi singkong bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat. Selain langsung dimasak, singkong juga dapat dibuat tepung, bahkan beras singkong.
Talas
Tidak seperti ubi dan singkong yang sekarang ini mulai populer dan sudah diolah secara modern, talas masih kurang dikenal. Padahal, talas memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi, dengan indeks glikemik 54. Karbohidrat dalam talas lebih mudah dicerna. Mengkonsumsi makanan ini dapat mengurangi resiko serangan jantung dan tekanan darah tinggi. Konsumsi talas pada umumnya dengan cara direbus.
Sukun
Meskipun tergolong buah-buahan, sukun memiliki kandungan karbohidrat dan protein lebih tinggi dibandingkan ubi dan kentang. Dengan indeks glikemik dan kalori yang rendah, makanan ini cocok sekali untuk program dietmu. Terlebih lagi sukun memiliki flavonoid yang bermanfaat untuk jantung dan ginjal. Sukun bisa direbus atau dikukus.
Nah Ladies, masih berpikir bahwa makan nasi harus sampai 3 kali dalam sehari?