4 Hal Food Safety yang Bisa Kamu Praktikkan di Rumah
Tak hanya dari jenisnya saja, cara kamu memasak dan menyimpan makanan dapat membawa masalah kesehatan bagi keluargamu. Karena itu food safety sangat penting untuk kamu praktikkan di rumah.
Makanan bisa menjadi sumber penyakit jika tidak diperlakukan dan diolah dengan benar. Banyak penyakit yang terjadi karena bakteri-bakteri yang berasal dari makanan akibat kurang higienis. Kebersihan memang sangat penting untuk menjaga makanan yang kita konsumsi dari bakteri penyebab penyakit. Untuk itu, lakukan food safety mulai dari ketika kamu berbelanja, mengolah, memasak, mengonsumsi, dan menyimpan makanan. Yuk simak hal food safety apa saja yang bisa kamu praktikkan di rumah.
Cuci Bersih Semua Buah dan Sayuran dengan Air
Cucilah sayuran hijau dengan merendamnya dengan air bersih di dalam wadah besar atau di dalam wastafel yang sudah dibersihkan selama beberapa menit. Kemudian cucilah dengan air mengalir. Buah-buahan dengan kulit, seperti alpukat dan melon juga bisa membawa bakteri. Jadi, kamu perlu mencucinya juga. Banyak orang yang memiliki pertanyaan perlukah menggunakan sabun untuk mencuci buah dan sayuran? Sabun tak selalu bisa digunakan untuk semua buah dan sayuran, misalnya saja brokoli. Kamu bisa memanfaatkan cuka untuk menghilangkan bakteri dari buah dan sayuran. Campurkan cuka dan air dengan perbandingan 1:3.
Pisahkan Makanan Mentah dari Makanan Lainnya
Daging, ikan, unggas, telur, dan makanan mentah lainnya sebaiknya selalu dipisahkan dari makanan lain, baik itu ketika kamu membawanya pulang dari belanja, menyimpan, atau pada saat mengolahnya. Selain itu, gunakan talenan plastik untuk memotongnya, jangan yang terbuat dari kayu. Cucilah talenan atau peralatan apa saja yang sudah terkena daging atau ikan mentah di dalam air panas yang sudah diberi sabun. Kalau kamu ingin merendam daging atau ikan tersebut di dalam bumbu, masukkan ke dalam kulkas. Bumbu tersebut masih bisa kamu pakai lagi dengan merebusnya atau yang lebih praktis, sisihkan sebagian sebelum menggunakannya.
Masak dengan Suhu yang Tepat
Daging sapi, kambing, dan babi haruslah dimasak dengan suhu hingga 145° F atau 63° C. Setelah itu, diamkan kurang lebih 3 menit sebelum menikmatinya. Suhu di dalam daging tersebut akan stabil atau bahkan naik, sehingga membunuh bakteri yang masih tertinggal. Ikan juga harus dimasak dengan suhu 145° F atau 63° C, namun tidak harus didiamkan terlebih dulu. Sementara itu, daging unggas, seperti kalkun, ayam, atau bebek harus dimasak dengan suhu 165° F atau 74° C.
Simpan Pada Suhu yang Tepat
Ketika sudah selesai dimasak, segeralah bawa makanan ke suhu yang aman. Bakteri tumbuh pada suhu 40° F atau 4° C hingga 140° F atau 60° C. Oleh sebab itulah, kalau tidak segera dimakan, masukkan makanan tersebut ke dalam kulkas, maksimal 2 jam setelah memasak atau membelinya. Jangan mencairkan makanan di luar karena bakteri akan tumbuh dengan subur. Cairkan di dalam kulkas atau dengan microwave atau masak saja dalam keadaan beku. Atur suhu kulkas menjadi menjadi 40° F atau 4° C, dan suhu freezer menjadi 0° F atau -18° C. Hal yang sama juga harus dilakukan pada makanan yang tersisa. Asalkan dimasak dengan baik, makanan tersebut bisa bertahan tiga hingga empat hari di dalam kulkas, atau tiga hingga empat bulan di dalam freezer. Kalau kamu ragu-ragu dengan makanan yang kamu simpan, sebaiknya jangan kamu konsumsi, kecuali keju. Keju harus disimpan di dalam kulkas. Kalau kamu menemukan jamur di atasnya, kamu masih bisa menggunakannya dengan membuang bagian atas tersebut.
Nah itu dia ladies, food safety yang bisa kamu terapkan di rumah. Hal yang tak kalah pentingnya adalah binatang peliharaan dan anak-anak yang sering terkontaminasi kotoran dan membawanya ke dalam rumah. Pastikan kamu mencuci tanganmu dengan air hangat dan sabun setelah berinteraksi dengan binatang. Jangan lupa mengingatkan anggota keluargamu agar selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan binatang, ya.