Kawaii Beauty Japan

Food

Menjadi Vegetarian; Yes or No?

Vegetarian saat ini menjadi salah satu gaya hidup yang dianggap lebih sehat karena dapat memberikan efek positif bagi tubuh. Namun, ternyata ada juga beberapa risiko yang harus diperhatikan.

Santi Berlinawati

Banyak sekali pendapat mengenai vegetarian. Ada yang mati-matian membela prinsip vegetarian tersebut, ada juga yang tidak sependapat dengan berbagai macam alasan. Vegetarian sendiri sebenarnya sudah mulai dijalankan berabad-abad yang lalu, khususnya di kebudayaan tertentu di dunia, misalnya India.

Asal Muasal Vegetarian

Vegetarian pada mulanya merupakan sebuah prinsip dalam menjalani hidup tanpa membunuh binatang terutama untuk dikonsumsi karena para vegetarian tersebut percaya bahwa binatang juga memiliki hubungan sosial dan emosi seperti manusia, yang dapat merasakan stres, kesakitan, dan ketakutan. Oleh sebab itulah mereka memilih untuk tidak memakan daging dan apapun yang berasal dari bahan makanan yang didapat dengan cara membunuh.

Tipe Vegetarian

Pada perkembangannya, vegetarian lebih cenderung menjadi gaya hidup yang dipercaya lebih menyehatkan. Sehingga muncullah tiga tipe vegetarian yang sedikit berbeda, yaitu vegan, yang masih memegang prinsip dasar dari vegetarian dengan tidak memakan apapun itu yang bersifat hewani dan hasil olahannya, seperti keju, susu, dan telur. Sedangkan lakto-vegetarian masih mengkonsumsi susu, dan tipe lakto-ovo-vegetarian selain mengkonsumsi susu, juga mengkonsumsi susu.

Lalu, haruskah kita juga menjadi seorang vegetarian? Tentunya itu semua adalah pilihan masing-masing. Namun, untuk memberikan sedikit gambaran lebih jauh mengenai vegetarian, berikut kurang lebih hal-hal positif dan negatif yang dapat dirangkum:

Manfaat Menjadi Vegetarian

Menurunkan Berat Badan

Menjadi seorang vegetarian mempermudah seseorang untuk mengawasi berat badan mereka. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang dalam program diet, baik dengan alasan kesehatan ataupun alasan kecantikan. Sayuran dan buah-buahan merupakan jenis makanan rendah kalori. Selain itu, makanan tersebut juga dapat memberikan efek kenyang lebih lama sehingga cocok sekali menemani diet kamu.

Terhindar dari Risiko Penyakit Berbahaya

Di samping itu, seorang vegetarian memilliki risiko yang lebih kecil terkena gangguan-gangguan kesehatan akibat obesitas, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan gangguan kardiovaskuler. Dengan tidak mengkonsumsi daging khususnya yang berlemak, gangguan obesitas dapat dikurangi. 

Berbagai macam penyakit lainnya yang dapat dicegah dengan menjadi seorang vegetarian adalah batu empedu, batu ginjal, serangan jantung, dan berbagai macam kanker yang sering ditimbulkan dari dampak terlalu banyak mengkonsumsi daging. Terlebih lagi, memakan lebih banyak sayuran dapat meningkatkan penyerapan kalsium yang lebih banyak sehingga tulang lebih kuat. Dengan demikian, maka tak heran jika para vegetarian mengklaim bahwa mereka dapat hidup lebih lama.

Bahaya Menjadi Vegetarian

Kekurangan Nutrisi

Meskipun vegetarian merupakan pola hidup yang tergolong sehat, namun ada hal-hal yang dapat menyebabkan resiko negatif jika tidak dijalankan dengan hati-hati. Dan yang paling sering ditemui adalah resiko kekurangan nutrisi, terutama bagi mereka yang masih baru. Tidak semua orang berselera untuk memakan sayuran seperti halnya mereka berselera terhadap daging-dagingan. Jika tidak diperhatikan, tubuh akan kekurangan energi dan zat-zat penting lainnya.

Selain itu, ada nutrisi-nutrisi tertentu dari daging-dagingan, ikan, dan produk susu yang tidak dapat diperoleh dari sayur dan buah. Misalnya Omega-3 yang berasal dari ikan dan vitamin B-12 dari daging dan produk olahan susu. Daging dapat sekaligus menghasilkan berbagai macam asam amino yang diperlukan untuk membentuk protein, zat besi, vitamin B, dan zinc, sedangkan sayur dan buah-buahan tidak. Hal ini tentu saja membuat daging lebih efektif untuk dijadikan sumber nutrisi-nutrisi yang penting bagi tubuh tersebut.

BACA JUGA: Vegetarian Lebih Langsing? Benarkah?

Menjadi vegetarian adalah hak masing-masing individu. Namun, akan lebih baik jika dilakukan dengan lebih bijaksana dan menyesuaikan keadaan tubuh.

Santi Berlinawati
Share this article

Artikel Terkait