Kawaii Beauty Japan

Lifestyle

Yakin Mau Jadi Beauty Blogger?

Pernahkah kamu berfikir untuk menjadi seorang beauty blogger? Simak yuk cerita suka duka menjadi seorang beauty blogger dari Blogger cantik dan KBJ star kita, Carnellin Yulyanti

Yenni Octavia

Perkenalkan, nama saya adalah Carnellin, salah seorang KBJ Stars sekaligus beauty blogger sejak 2009 saat masih tinggal di Singapura. Bisa dikatakan sudah hampir 5 tahun saya menjadi beauty blogger, 2 tahun di Singapura dan sejak 2011 sampai sekarang melanjutkan di Indonesia. Kerjasama yang telah saya lalui mungkin hampir dengan semuabrand kecantikan yang ada, tidak terkecuali dengan berbagai media online ataupun offline seperti majalah-majalah.

Awal Mula Terjun ke Dunia Beauty Blogging

Berdasarkan pengalaman yang ada sayapun pernah bergabung dengan komunitas blogger di Singapura, komunitasbeauty blogger di Indonesia dan sekarang mengelola manajemen untuk para beauty blogger. Karena bisa dikatakan ‘dunia’ saya sekarang ini berputar sekitar beauty blogger tentunya sedikit banyak ada pengalaman yang bisa saya bagi untuk kalian semua. Dengan membuka manajemen beauty blogger pun saya jadi menyadari besarnya minat khalayak umum untuk menjadi seorang beauty blogger. Tampaknya untuk sebagian orang (khususnya perempuan) menjadibeauty blogger merupakan ‘hal’ yang menggiurkan.

Carnellin di salah satu beauty event

Carnellin di salah satu beauty event

Mulai dari kiriman produk kecantikan yang harganya bisa mencapai jutaan atau puluhan juta rupiah, diundang ke acara-acara yang terkesan mewah dan ekslusif, ketenaran, bayaran untuk mengulas, mengambil bagian dalam iklan, dikirim ke luar negeri, dan lain sebagainya, namun apakah benar hal-hal diatas dapat dijadikan motivasi untuk menjadi seorang beauty blogger?

Menjadi beauty blogger tidaklah berbeda dari mencari pekerjaan yang ‘tepat’ untuk kita jalani. Jika kita mencintai pekerjaan tsb, tentunya kita lebih bisa menjalaninya dengan baik dan dengan hati yang senang. Nah, saat kita memiliki motivasi yang ‘salah’, bisa jadi ditengah jalan kitapun akan merasa kecewa, gagal, atau mungkin menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Secara pribadi saya memulai blog saya bukan karena semua hal diatas, tapi karena melihat tumpukan produk kecantikan yang memang saya miliki. Saya memang hobi mengoleksi dan mencoba produk-produk baru, lalu membuat analisa sendiri, berksperimen sendiri sampai akhirnya banyak juga teman yang meminta saran saya sebelum mereka menggunakan produk-produk tersebut. Hal inilah yang mengawali perjalanan saya membuat blog. Saya pikir jika teman-teman saja membutuhkan ulasan dan tips kecantikan, tentunya ada orang diluar sana yang juga membutuhkan.

Pengalaman Selama menjadi Beauty Blogger

Sayapun mulai menulis, berawal dari sekitar 50 pembaca perhari sampai sekarang menjadi ribuan, banyak hal yang telah saya lalui. Belajar menulis dengan baik, mengambil foto lebih baik, mencoba mengulas dari berbagai sisi dengan banyak membaca ulasan-ulasan orang lain. Ulasan yang ada di majalah kecantikan yang dibuat oleh beauty editor, membaca blog beauty blogger lain, dsb. Tanpa terpikir akan ada perusahaan yang akan menghubungi saya dan mengajak kerjasama. Saya merasa senang sekali saat satu demi satu perusahaan menghubungi saya dan mengundang untuk datang pada event-event mereka, sayapun tergabung dengan komunitas-komunitas yang mendukung hobi saya ini. Hobi? Ya, beauty blogging saya jalani di waktu senggang, saat anak sedang sekolah atau saat sempat saja. Jadi mungkin disaat ibu-ibu lain sibuk nonton drama, saya sibuk berkutat dengan laptop saya untuk membuat ulasan.

Suka Duka

Inilah aktivitas yang memberi saya kesenangan tersendiri, fokus saya adalah menulis ulasan, berbagi sebisa mungkin atas keistimewaan atau kegunaan suatu produk. Saya senang sekali saat membaca komentar pembaca. Saya tidak memandang produk-produk yang dikirimkan atau undangan-undangan untuk datang ke event hanya sebagai suatu kebanggaan, namun itu semua juga berarti tanggung jawab. Tanggung jawab untuk bisa menulis dengan benar dan menghargai perusahaan yang mengundang tanpa lupa akan para pembaca yang berharap akan kejujuran.

Featured in GRAZIA Indonesia

Featured in GRAZIA Indonesia

Di satu sisi saya merasa harus dapat mengangkat nilai-nilai positif suatu produk, karena bagaimanapun satu produk itu selalu diawali dengan penelitian, hasil karya dan modal yang tidak sedikit oleh perusahaan yang membuat. Dan di sisi lain, pembaca mengharapkan suatu ulasan yang menyeluruh dan akurat, agar saat nanti mereka membeli dan menggunakan produk tersebut, mereka sudah kurang lebih tahu kegunaan, hasil, serta latar belakang produk yang digunakan.

Memang dalam kenyataannya mungkin ada ketidaksesuaian, mulai dari jenis kulit pembaca yang berbeda dengan penulis, cara pemakaian pembaca, sampai salah pengertian dan kurangnya informasi yang diberikan. Hal yang pernah saya temui adalah seorang pembaca mengeluh mengenai produk mencuci wajah, yang ternyata setelah ditelusuri, pembaca tidak mempraktekkan cara penggunaan sesuai dengan cara pakai, hal ini terlihat mudah namun memberikan efek yang tidak baik terhadap pengalaman si pembaca dengan produk tersebut. Sebisa mungkin sebagai blogger kita bisa menjembatani antara konsumen dengan perusahaan. Mulai dari menulis lebih menyeluruh, memberikan saran kepada perusahaan agar para beauty advisor mereka memberikan penjelasan yang lebih baik kepada konsumen sebelum membeli, sampai memberi keterangan lebih pada kemasan produk.

Tips menjadi Beauty Blogger dari Carnellin

Jadi jika kalian ingin menjadi beauty blogger, jadilah beauty blogger yang baik, marilah kita terlebih dahulu menjadi lebih bertanggung jawab, fokuslah pada produk-produk yang ada pada kita, saat menerima produk tersebut, gunakanlah produk dengan sebaik-baiknya dan mengulaslah dengan sejujur-jujurnya. Saat diundang ke event, datanglah tepat waktu, jika berhalangan hadir, tidak ada salahnya menginformasikan hambatan yang ada. Buatlah ulasan sebelum batas tenggang waktu dan jangan mudah terpancing untuk menghalalkan segala cara.

Khususnya di Indonesia, followers dijadikan komoditas yang bisa diperjualbelikan, hindari hal ini, lebih baik untuk tingkatkan kualitas menulismu dan perluas ‘networking‘. Bergabunglah dengan komunitas-komunitas yang membawa pengaruh positif, bertemanlah dengan para beauty blogger yang memiliki motivasi yang sama, yang mau maju dengan cara yang benar. Hindari orang-orang yang lebih banyak mencari sensasi dengan cara yang salah dan menyakiti orang lain demi ketenaran. Apakah kita ingin dikenal dengan reputasi buruk? Tentu tidak, kan?!

Sama halnya dengan ‘mencontek’, yuk buatlah karya-karya yang original alias hasil karya sendiri. Kalau kamu tidak mencintai hasil karya sendiri, siapa yang akan melakukannya?! Segala sesuatu harus dimulai dari diri kita sendiri.

Jadi, yakin masih mau jadi beauty blogger? Asal dilakukan dengan motivasi yang benar, ketekunan, kejujuran, kemauan untuk maju tanpa meninggalkan integritas diri, kenapa tidak. Saat kita gigih, apapun pasti bisa kita capai, ketenaran dan kesuksesan akan datang dengan sendirinya, pastinya akan butuh waktu, namun jika kita benar-benar mencintai apa yang kita lakukan, masa-masa ‘menunggu’ itu akan terlalui dengan baik dan terasa menyenangkan.

Carnellin di salah satu beauty event

Carnellin di salah satu beauty event

Yuk, mari maju bersama beauty blogger Indonesia.

 

 

Yenni Octavia
A new blogger, who love makeup, travelling, food, and everything good!!
Share this article

Artikel Terkait

Manfaat Jadi Influencer

Apa saja sih manfaat yang bisa kamu dapatkan jika jadi seorang influencer? Apa benar influencer juga memiliki manfaat untuk brand? Yuk baca selengkapnya.

Tha Arpy