Kawaii Beauty Japan

Japan

Kodomo no Hi: Hari Anak-Anak di Jepang

Tradisional dan meriah! Yup, itulah yang tampak pada hari anak-anak di Jepang ini!

Wikan Saputri

Negara Jepang memang termasuk salah satu negara maju yang tetap mempertahankan tradisi lokal yang sangat kental di setiap aspek kehidupannya, seperti tradisi yang satu ini. Setiap tanggal 5 Mei, masyarakat Jepang akan merayakan hari anak nasional atau Kodomo No Hi yang ditandai dengan adanya Koinobori yang berbentuk menyerupai bendera panjang berbentuk ikan mas di setiap rumah keluarga yang memiliki anak laki-laki.

Karena dulunya Kodomo No Hi ini adalah hari perayaan untuk anak laki-laki, maka pada hari ini pun akan banyak diwarnai dengan tradisi untuk anak laki-laki. Lalu adakah hari untuk merayakan hari anak perempuan? Tentu saja ada, yaitu pada tanggal 3 Maret lalu, yang biasa disebut dengan ‘Hinamatsuri’.

Berikut ini adalah 3 hal yang memeriahkan perayaan Kodomo No Hi di Jepang:

Koinobori

Koinobori, salah satu ciri khas Kodomo No Hi di Jepang

Sumber: kyotofoodie

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pada Kodomo No Hi ini biasanya setiap rumah akan memasang Koinobori di depan rumahnya dengan harapan agar anak laki-laki di rumah tersebut dapat menjadi anak yang sukses dalam kehidupan dan dapat membanggakan keluarganya.

Kabuto

Kabuto, salah satu ciri khas Kodomo No Hi di Jepang

Sumber: kyotofoodie

Selain Koinobori, untuk merayakan Kodomo No Hi ini, di setiap rumah yang memiliki anak laki-laki diwajibkan untuk memajang Kabuto, yaitu penutup kepala para samurai. Hal ini tentu saja juga melambangkan sebuah pengharapan agar anak laki-laki pada keluarga tersebut akan senantiasa sehat dan dapat tumbuh menjadi laki-laki sejati seperti seorang samurai.

Kashiwamochi

Kashiwamochi, salah satu ciri khas Kodomo No Hi di Jepang

Sumber: kyotofoodie

Setiap kali perayaan kodomo no hi, semua keluarga Jepang yang memiliki anak laki-laki akan menyediakan Kashiwamochi. Sedikit berbeda dengan mochi pada umumnya, kashiwamochi ini berisi kacang merah yang berasa manis di dalamnya dan perbedaan paling mencolok terlihat pada penggunaan daun Kashiwa sebagai pembungkusnya. Dulunya setiap keluarga akan membuat kashiwamochi ini dengan tangan mereka sendiri, tapi sekarang sudah banyak toko-toko yang menyediakan kashiwamochi ini setiap tahunnya.

Nah, seperti itulah gambaran sederhana masyarakat Jepang melestarikan tradisi tahunannya untuk merayakan Kodomo No Hi. Semoga bermanfaat!

Tagged in:
Wikan Saputri
Long life learner...
Share this article

Artikel Terkait