Sushi dan Sashimi Ternyata Tidak Sehat!
Suka sushi atau sashimi? Atau mungkin penggila kedua makanan asal jepang ini? Jika iya, maka kamu wajib baca fakta mengenai sushi dan sashimi yang satu ini.
Makanan asal Jepang, sushi dan sashimi yang banyak menggunakan bahan seafood mentah ini sudah sangat mendunia dan memiliki banyak penggemar karena rasanya yang unik dan manfaatnya yang menyehatkan.
Namun apakah benar sushi dan sashimi merupakan makanan yang sehat?
Perdebatan ini masih sering terjadi, para penggemar sushi dan sashimi meyakini bahwa kedua makanan ini sehat karena tinggi asam lemak omega 3 dan protein. Sebaliknya, ada yang berpendapat bahwa sushi dan sashimi kurang sehat karena menggunakan bahan-bahan mentah yang berisiko mengandung bakteri lebih tinggi.
Perdebatan tersebut terbantahkan, karena dengan cara pengolahan yang benar kedua makanan ini menjadi aman dikonsumsi, namun hal tersebut tidak membenarkan jika sushi dan sahimi merupakan makanan sehat. Tahukah kamu, di Jepang, hanya chef khusus bersertifikat yang boleh mengolah sushi dan sashimi?
Ini dia fakta mengenai sushi dan sashimi yang harus kamu ketahui:
Kandungan Merkuri Tinggi
Ikan salmon dan tuna yang banyak dipakai untuk bahan sushi dan sashimi, memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Jadi dianjurkan untuk konsumsi ikan laut mentah sebaiknya tidak lebih dari 150 gram per minggu. Jika kamu penggemar fanatik sushi, kamu bisa siasati hal ini dengan memilih sushi jenis lain. Misalnya, sushi dengan bahan belut atau tobiko (telur ikan terbang yang berwarna oranye).
BACA JUGA: Seafood Kaya Akan Nutrisi Tapi Terancam Merkuri, Ini Triknya
Cocok untuk Menu Diet
Kabar gembira buat kamu penggemar sushi yang sedang menjalani program diet. Kenapa? Para ahli kesehatan mengungkapkan, sushi cukup variatif dan bisa memenuhi kebutuhan nutrisi saat menjalankan program diet. Sushi ukuran sedang mengandung 350 kalori, kadar lemak rendah yaitu 3,6 gram dan tentunya baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Meskipun demikian, sebaiknya konsumsi sushi tetap diimbangi dengan asupan sayur-sayuran berserat ya ladies!
Kelemahan sushi:
Kadar garam adalah salah faktor yang dianggap menjadi kelemahan makanan yang satu ini. Penggunaan shoyu atau kecap asin sebagai pelengkap pada sushi bisa meningkatkan kadar garam di dalam tubuh. Namun hal itu tidak terlalu berbahaya, dalam dua hingga tiga sendok makan shoyu diperkirakan mengandung garam 1 gram. Sedangkan asupan garam dalam sehari maksimal adalah 6 gram. Jadi, asalkan tidak dikonsumsi berlebihan, konsumsi shoyu sebagai pelengkap pada sushi dianggap masih cukup aman.
Kelebihan sushi:
Pengolahan sushi yang menggunakan cuka menghambat serapan karbohidrat yang terkandung pada nasi yang dipakai pada sushi. Wasabi dan bubuk cabai yang pedas sebagai bumbu sushi bisa jadi solusi untuk membantu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga ada keseimbangan dalam tubuh saat kamu mengkonsumsi sushi.
BACA JUGA: Alasan Mengapa Sushi Disajikan dengan Wasabi
Apakah Sushi dan Sashimi sehat?
Jawabannya adalah “TIDAK”, sushi dan sashimi memang memiliki kandungan protein, asam omega 3, karbohidrat yang menjadi kebutuhan nutrisi tubuh. Tapi jika hanya makan sushi saja tanpa makanan lain terutama buah-buahan dan sayuran tidak akan membuat Anda hidup sehat.
Intinya semua harus sesuai komposisinya ya ladies, sesuatu yang baik pun jika berlebihan tetap akan berdampak buruk. So, buat kamu para penggemar sushi dan sashimi tetap kontrol menu makan kalian ya!