Kawaii Beauty Japan

Food

Jika Ikan Mentah Bisa Dimakan, Mengapa Daging tidak?

Mengapa ikan mentah baik dikonsumsi sementara daging sapi dan hewan darat lainnya tidak? Mari kita simak bakteri pada daging hewan mentah berikut ini!

Hikma Adriani

Restoran sushi saat ini hampir sama banyaknya dengan toko kopi. Restoran sushi yang sudah menjamur itu menyajikan ikan mentah sebagai hidangan andalannya. Namun, tidak banyak restoran yang menyajikan daging hewan darat seperti sapi atau babi mentah sebagai sajian utamanya. Apakah daging hewan darat tersebut tidak baik untuk dikonsumsi?

Menurut dr. Robert tauxe, wakil direktur Division of Foodborne, Waterbone and Environmental Diseases dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC),  bakteri dan parasit yang terdapat di toko daging hewan berbeda dan lebih berbahaya daripada bakteri yang biasanya ditemukan di ikan mentah. Bakteri ini bila menghuni usus manusia, gejala yang akan timbul antara lain mual, sakit perut dan diare.

BACA JUGA: Konsumsi 5 Makanan Ini Dalam Keadaan Mentah Untuk Kesehatanmu

Ada beberapa jenis cacing pita yang bisa menginfeksi manusia. Jenis-jenis cacing pita ini sangat tergantung dari binatang apa dia berasal. Cacing taenia saginata berasal dari sapi dan taenia solium dari babi. Infeksi cacing dapat terjadi jika kamu mengonsumsi daging mentah, terutama bila binatang tersebut terinfeksi cacing pita. Kadang-kadang infeksi cacing pita ditandai dengan mual, lemas, diare, sakit perut, lapar terus-menerus atau malah kehilangan nafsu makan. Tak hanya cacing ada juga sumber bahaya lain dari daging bila dimakan mentah, bakteri bisa membuat kamu sakit. Beberapa jenis bakteri yang terdapat pada daging hewan mentah antara lain:

Bakteri Pada Daging Hewan Mentah

Bakteri E Coli

Daging sapi paling mudah terkontaminasi bakteri E Coli. Bila kamu mengonsumsi daging yang terkontaminasi bakteri ini, gejala yang timbul antara lain adalah perut mulas, kram perut dan diare.

Salmonella

Bakteri lain dalam daging mentah adalah salmonella. Gejala infeksi salmonella terjadi 12 jam sampai 3 hari setelah daging yang terkontaminasi bakteri ini dicerna di dalam organ pencernaanmu. Sakit perut, kram perut dan diare merupakan gejalanya. Gejala ini bisa berlangsung selama 7 hari dan kadang disertai demam.

Campylobacter Jejuni

Baketeri ini ditemukan juga dalam daging mentah. Bakteri ini sangat berbahaya karena dapat menyebar bersama darah sehingga pengobatannya butuh waktu lama. Gejala infeksi bakteri ini adalah sakit kram perut, demam dan diare yang tidak disertai darah. Infeksi akan terjadi dua sampai lima hari setelah daging mentah atau setengah matang tadi dicerna.

Listeria Monocytogenes

Mengonsumsi daging yang terkena bakteri ini akan mengakibatkan gangguan pencernaan seperti mual dan diare. Tanda lain yang menyertai adalah nyeri otot dan demam. Bakteri ini dapat menyebar ke sistem syaraf, menyebabkan leher kaku, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, bingung dan sawan.

BACA JUGA: Sushi dan Sashimi Ternyata Tidak Sehat!

Oleh karena itu, mari kita olah makanan secara hati-hati, khususnya yang berasal dari hewan. Pastikan proses pemasakan sampai mendidih dan masak sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri dan cacing untuk melanjutkan kehidupannya di tubuh kita.

Hikma Adriani
Mahasiswa jurusan Akuntansi yang merangkap sebagai barista. Sangat suka dengan budaya Jepang.
Share this article

Artikel Terkait