Meregangkan Jari Meningkatkan Risiko Arthritis, Benarkah?
Tidak semua kebiasaan yang membuatmu rileks juga memberi manfaat untuk kesehatanmu. Seperti kebiasaan meregangkan jari hingga berbunyi yang ternyata bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan sendi.
Kebiasaan apa yang sering kamu lakukan ketika merasa pegal dan lelah?
Mungkin ada orang yang langsung beristirahat ketika merasa pegal. Tapi ada pula sebagian orang yang gemar meregangkan jari hingga menghasilkan bunyi yang nyaring. “krak ...” kira-kira begitu bunyi yang dihasilkan jari yang baru saja diregangkan. Setelah meregangkan jari hingga berbunyi, biasanya kamu akan merasa lebih rileks dan terbebas dari rasa pegal. Tapi apa benar merengangkan jari bisa membuatmu merasa rileks dan tidak ada efek sampingnya?
Meregangkan Jari Dapat Meningkatkan Risiko Arthritis
Arthritis adalah penyakit radang sendi yang menyebabkan bagian tubuh di sekitar sendi mengalami bengkak kemerahan, perubahan bentuk sendi bahkan mengganggu aktivitas gerak seseorang. Tapi tahukah kamu bahwa penyakit arthritis yang sering dikaitkan dengan kebiasaan meregangkan jari ternyata hanya mitos?
Fakta Tentang Kebiasaan Meregangkan Jari
Dokter Donald Unger dari sebuah Rumah Sakit di California sudah melakukan penelitian untuk menguji mitos kebiasaan meregangkan jari pada dirinya sendiri. Dokter Donald melakukan peregangan jari sebanyak 2 kali dalam sehari secara rutin selama 60 tahun. Setelah menyelesaikan penelitiannya, dokter Donald mengaku tidak mengalami penyakit arthritis yang selama ini mitosnya berkaitan erat dengan kebiasaan meregangkan jari. Berkat penelitian yang dilakukan hampir seumur hidupnya, dokter Donald Unger berhasil meraih penghargaan Nobel Prize pada tahun 2009.
BACA JUGA: Hentikan Kebiasaan Ini Kalau Tidak Mau Perut Kamu Semakin Buncit!
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Raymond Brodeur dengan hasil yang sudah dipublikasikan di Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics melibatkan 300 orang dengan kebiasaan meregangkan jari. Hasilnya, penelitian ini juga tidak menunjukkan kaitan antara kebiasaan meregangkan jari dengan penyakit arthritis, sama seperti penelitian yang dilakukan oleh dokter Donald Unger.
Dokter Jonathan Kay dari rumah sakit Massachusetts juga setuju dengan fakta bahwa kebiasan meregangkan jari tidak berkaitan dengan penyakit arthritis. Karena seperti halnya analogi membuka segel suatu produk, bunyi “krak” hanya menjadi isyarat bahwa “segel” yang terbentuk dari cairan sinovial telah berhasil dibuka.
Mengapa Peregangan Jari Bisa Menghasilkan Bunyi yang Nyaring?
Bunyi yang terjadi ketika kamu melakukan peregangan jari memang berasal dari bagian sendi. Seluruh sendi yang ada di tubuh dilindungi oleh lapisan cairan yang bertekstur bening dan kental yang disebut cairan sinovial. Ketika kamu sedang melakukan peregangan sendi, gelembung udara yang terdapat di dalam cairan sinovial akan meletus dan menghasilkan bunyi “krak” yang nyaring.
Setelah meregangkan jarimu hingga berbunyi, butuh waktu 10 hingga 20 menit lagi untuk bisa membunyikannya kembali. Hal ini terjadi karena butuh waktu agar gelembung-gelembung gas dalam cairan sinovial kembali terisi sesaat setelah kamu membuat gelembung udara tersebut meletus.
Risiko Lain Dibalik Kebiasaan Meregangkan Jari
Meskipun tidak berkaitan dengan penyakit arthritis, kebiasaan meregangkan jari rupanya bisa menyebabkan gangguan kesehatan lain di kemudian hari. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kerusakan jaringan lunak serta menyebabkan nenurunnya kekuatan genggaman seseorang.
Wah, ternyata walaupun tidak berhubungan dengan penyakit arhritis, kebiasaan meregangkan jari bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada sendi-sendi anggota gerakmu. Mulai sekarang, sebaiknya kamu berupaya menghentikan kebiasaan ini dan melakukan kebiasaan lain yang jauh lebih sehat. Melakukan relaksasi dengan cara yang tepat akan membuat tubuh terbebas dari pegal dan sendi-sendi tubuhmu juga aman dari risiko penyakit.
BACA JUGA: Tips Mudah Menguatkan Tulang ala Kawaii Beauty Japan