Kawaii Beauty Japan

Food

Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Mengakibatkan Kecanduan

Makanan dan minuman manis memang sangat nikmat. Tapi sebaiknya kamu membatasi jumlah asupan gula mulai dari sekarang, agar bisa menikmati manisnya hidup sehat.

Melisa

Kalau ditanya tentang jenis makanan yang disukai oleh semua kalangan usia, sebagian besar orang pasti memilih jawaban makanan manis atau makanan yang mengandung gula. Makanan yang bercitarasa manis memang sangat lezat dan menyenangkan ya, ladies. Disaat kamu sedang bad mood atau merasa stres, menyantap banyak makanan manis membuat kamu menjadi lebih rileks dan bersemangat kembali. Padahal sebaiknya kamu tidak mengonsumsi gula secara berlebihan karena hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatanmu.

Fakta Mencengangkan Tentang Konsumsi Gula

Menurut Robert Lustig, M.D., seorang neuroendocrinologist dari University of California, gula memiliki efek buruk yang sama jahatnya dengan racun bila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Banyak sekali risiko gangguan kesehatan yang terjadi akibat konsumsi gula berlebih dalam jangka panjang.

Banyak orang yang mengalami kondisi ketagihan gula secara tidak sadar. Orang-orang tersebut sering mengonsumsi makanan dan minuman manis yang memiliki kandungan glukosa tinggi. Padahal tubuh dapat membuat glukosa sendiri dengan bahan dasar berupa lemak, karbohidrat dan protein yang dikonsumsi setiap hari. Hasilnya proses produksi glukosa dalam tubuh maupun glukosa yang dikonsumsi akan ditimbun sebagai cadangan energi dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan risiko obesitas.

BACA JUGA: Insomnia Bikin Kamu Obesitas dan Bego

Selain meningkatkan risiko obesitas, konsumsi gula secara berlebihan dalam jangka panjang juga meningkatkan risiko gigi berlubang, diabetes, kanker usus hingga alzheimer. Bahkan yang lebih mencengangkan lagi, orang-orang dengan berat badan normal namun memiliki pola konsumsi gula yang berlebihan juga memiliki risiko penyakit jantung 2 kali lebih besar daripada orang-orang dengan batas konsumsi gula yang wajar.

Fenomena Makanan Manis dari Sudut Pandang Psikolog

Psikolog Ashley Gearhardt, Ph.D. menunjukkan sebuah fenomena perasaan senang yang dialami seseorang ketika diberikan makanan atau minuman yang manis. Hal ini mengakibatkan otak berada dalam kondisi “terbius” sama halnya dengan orang-orang yang kecanduan jenis obat-obatan tertentu. Kegemaran menyantap kue kering secara berlebihan rupanya tidak ada bedanya dengan kondisi kecanduan obat-obatan. Keduanya sama-sama buruk dan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.

Langkah Awal untuk Membatasi Konsumsi Gula

Betapa sulitnya membuat aturan pembatasan konsumsi gula bagi masyarakat. Bahkan makanan yang berlabel healthy food saja masih sering menggunakan porsi gula yang cukup tinggi secara tersembunyi. Untuk mengatasi masalah ini, sejumlah ahli gizi Amerika meminta produsen makanan untuk memberikan label informasi kandungan gula alami maupun gula tambahan pada setiap produk makanan dan minuman. Hal ini dilakukan supaya masyarakat bisa mengetahui kandungan gula pada suatu makanan atau minuman secara lebih rinci.

American Heart Association dan World Health Organization (WHO) juga mulai menganjurkan pembatasan konsumsi gula maksimal 6 sendok teh per hari untuk seluruh masyarakat dunia. Anjuran ini tentu penting untuk diperhatikan dan ditaati sebagai langkah antisipasi kecanduan konsumsi gula yang amat berisiko bagi kesehatan masyarakat dunia.

Tidak selamanya makanan dan minuman manis itu baik untuk kesehatanmu dan kesehatan orang-orang yang kamu cintai. Nikmati manisnya hidup sehat dengan konsumsi makanan dan minuman manis dalam porsi yang wajar.

BACA JUGA: Ingin Sehat dan Bugar, Tapi Tidak Punya Waktu? Coba 7 Jalan Pintas Ini!

Melisa
day-dreamer, night-thinker, black enthusiast :)
Share this article

Artikel Terkait